Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165496
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorRahma, Hania
dc.contributor.authorAR, Abdul Naafi
dc.date.accessioned2025-07-21T08:13:35Z
dc.date.available2025-07-21T08:13:35Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165496
dc.description.abstractPusat pertumbuhan memiliki peran yang sangat penting bagi pengembangan wilayah. Pusat pertumbuhan berfungsi sebagai motor penggerak yang dapat menarik investasi serta meningkatkan daya saing regional serta mampu meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah yang sangat penting dalam mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah. Pusat pertumbuhan juga dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, perencanaan yang matang dalam pengembangan pusat pertumbuhan sangat penting bagi keberhasilan daerah untuk menjamin keberlanjutan dan stabilitas ekonomi jangka panjang, termasuk di daerah yang sedang dalam proses menjadi daerah otonom baru, yaitu Kabupaten Sukabumi Utara. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis hirarki perkembangan wilayah di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara; 2) Menganalisis keterkaitan spasial perkembangan antar wilayah di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara; 3) Menganalisis subsektor unggulan dalam rangka pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara; dan 4) Menganalisis variabel kunci dalam rangka pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara. Untuk menjawab tujuan diatas, digunakan lima metode yaitu: 1) Skalogram; 2) Autokorelasi Spasial (Indeks Moran); 3) Autokorelasi Spasial (Local Indicator of Spatial Autocorrelation / LISA); 4) Promethee; dan 5) Micmac. Analisis Skalogram mengidentifikasi bahwa di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara, aksesibilitas dan fasilitas merupakan variabel penting yang mempengaruhi perkembangan wilayah. Hasil analisis menunjukkan bahwa 22 desa memenuhi syarat untuk masuk ke dalam hirarki I (wilayah dengan tingkat perkembangan tinggi), 50 desa masuk ke dalam hirarki II (wilayah dengan tingkat perkembangan sedang), dan 91 desa masuk ke dalam hirarki III (wilayah dengan tingkat perkembangan rendah). Perhitungan autokorelasi spasial dengan metode Moran menunjukkan adanya autokorelasi spasial yang positif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan melalui Analisis Skalogram serta Autokorelasi Spasial (Indeks Moran dan Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA)), penelitian ini mengidentifikasi Desa Karang Tengah, Desa Batununggal dan Kelurahan Cibadak Kecamatan Cibadak sebagai pusat pertumbuhan utama. Adapun, Desa Karang Tengah sebagai inti pusat pertumbuhan utama yang secara fungsional didukung oleh Desa Batununggal dan Kelurahan Cibadak di Kecamatan Cibadak. Identifikasi ini tidak hanya mencerminkan posisi strategis Desa Karang Tengah dalam struktur ruang wilayah, tetapi juga memperkuat argumentasi untuk mempertimbangkannya sebagai calon ibu kota pada Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara. Dengan demikian, teridentifikasinya kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan utama diharapkan dapat mendorong terbentuknya pusat pemerintahan yang efektif, serta menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi wilayah secara inklusif dan berkelanjutan. Desa-desa lainnya dengan hasil sebagai Hierarki I melalui metode Analisis Skalogram atau berada di Kuadran I (High-High) melalui Analisis Autokorelasi Spasial yang mencakup Indeks Moran dan Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) sejumlah 22 Desa teridentifikasi sebagai Pusat Pertumbuhan Alternatif. Melalui pengembangan Pusat Pertumbuhan Alternatif, diharapkan akan ada peningkatan dalam hal infrastruktur, pelayanan publik, dan berbagai aspek lain yang mendukung kemudahan akses bagi masyarakat. Hal ini tidak hanya akan berkontribusi pada pemerataan pembangunan, tetapi juga akan memperkuat potensi daerah dalam menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing wilayah. Hasil dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode promethee menunjukkan adanya tiga subsektor yang dapat menjadi unggulan diantaranya subsektor Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, serta Industri Makanan dan Minuman. Pengembangan subsektor unggulan tersebut merupakan langkah strategis dalam pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utara. Adapun hasil analisis menggunakan metode micmac menunjukkan bahwa variabel kunci dalam rangka pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Calon Daerah Otonomi Baru Kabupaten Sukabumi Utara yaitu: 1) Regulasi daerah; 2) Dukungan anggaran untuk bidang ekonomi; 3) Koordinasi dan sinergi antar perangkat daerah; dan 4) Penguatan kualitas sumber daya manusia aparatur.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Pusat Pertumbuhan di Calon Daerah Otonom Baru Kabupaten Sukabumi Utaraid
dc.title.alternative
dc.typeDisertasi
dc.subject.keyworddaerah otonom baruid
dc.subject.keywordklaster ekonomiid
dc.subject.keywordpusat pertumbuhanid
dc.subject.keywordsektor potensialid
dc.subject.keywordvariabel kunciid
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_H0601202011_ca2fc2dae0034e9fbdce6ef610420733.pdfCover3.43 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_H0601202011_0709c9a4ffbf461ea462cbba46ef93f9.pdf
  Restricted Access
Fulltext15.22 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_H0601202011_23e8218f4379465e93de799630690295.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.