Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165465Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Soekmadi, Rinekso | - |
| dc.contributor.advisor | Rachmawati, Eva | - |
| dc.contributor.author | Afiyanti, Sisca Widiya | - |
| dc.date.accessioned | 2025-07-21T07:14:32Z | - |
| dc.date.available | 2025-07-21T07:14:32Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165465 | - |
| dc.description.abstract | Peningkatan jumlah wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) berdampak pada peningkatan jumlah pelanggaran yang terjadi. Upaya penyampaian informasi tentang pendakian selama ini telah dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penyampaian informasi secara langsung dilakukan melalui kampanye dan sosialisasi. Sedangkan untuk menjangkau kelompok sosio demografis yang besar dan beragam, informasi dapat disampaikan melalui Instagram dengan nama akun @bbtn_gn_gedepangrango. Penggunaannya ditujukan untuk mendukung salah satu misi TNGGP yaitu "mengembangkan pendakian dan wisata alam lainnya yang berkelanjutan untuk seluruh jenjang umur dan ramah disabilitas". Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi pengelolaan dan penggunaan akun @bbtn_gn_gedepangrango dalam menyampaikan informasi pendakian; (2) mengukur tingkat efektivitas penggunaan @bbtn_gn_gedepangrango sebagai media informasi pendakian; (3) menyusun strategi optimalisasi penggunaan @bbtn_gn_gedepangrango sebagai media informasi pendakian. Tahap pertama pengolahan data dilakukan secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil identifikasi terhadap pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango, mencakup profil akun, jenis dan ragam konten, fungsi akun sebagai media informasi pendakian dan sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan akun. Data kuantitatif diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pengikut akun untuk mengidentifikasi karakteristik responden. Data primer tambahan dikumpulkan melalui wawancara dengan tim pengelola media sosial Balai Besar TNGGP dan tanggapan responden terhadap pertanyaan terbuka pada kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa unggahan konten belum konsisten, baik dari segi jenis, media visual, maupun frekuensi unggahan bulanan. Kondisi ini diduga disebabkan oleh keterbatasan jumlah dan kapasitas sumber daya manusia. Secara khusus, konten pendakian masih lebih sedikit dibandingkan dengan konten berita internal selama periode pengamatan. Tahap kedua pengamatan terhadap karakteristik pengikut akun @bbtn_gn_gedepangrango didominasi oleh kategori jenis kelamin yaitu laki-laki, kategori usia yaitu Gen Z, kategori tingkat pendidikan yaitu tamatan SMA dan sarjana, kategori jenis pekerjaan yaitu pegawai swasta dan kategori domisili yaitu Jabodetabek. Salah satu tindakan nyata kegiatan konservasi oleh pengikut akun diamati melalui pemberian saran mengenai penanganan sampah di TNGGP. Pengikut akun peduli penanganan sampah diperoleh dari total 482 responden, sebanyak 92 atau 19 persen responden yang memberikan perhatiannya terhadap sampah di TNGGP. Pengamatan ini menggambarkan bahwa masih sedikit pengikut akun yang memahami dan menerapkan kegiatan konservasi berupa tindakan peduli sampah. Perlu upaya bagi pengelola akun untuk terus mempromosikan pendakian bertanggung jawab dan berkelanjutan sebagai bentuk kegiatan konservasi. Tahap ketiga pengolahan data dilakukan secara kuantitatif menggunakan Microsoft Excel dan software IBM SPSS versi 30.0. Analisis tingkat terpaan pada penggunaan Instagram dan mengakses akun @bbtn_gn_gedepangrango diamati melalui frekuensi dan durasi. Sedangkan atensi hanya diamati pada akun TNGGP. Hasil analisis tingkat terpaan, frekuensi mengakses akun TNGGP lebih dari 5 kali perakses. Durasi mengakses akun TNGGP terbanyak yaitu kurang dari 5 menit perhari. Atensi terbanyak yaitu memberikan Like pada konten yang diunggah dan pengikut akun termasuk dalam kategori Sedang. Hasil dari efektivitas akun yaitu kognitif, afektif dan konatif pengikut akun termasuk dalam kategori tinggi. Analisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan Chi Square dalam melihat ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Karakteristik pengikut akun tidak ada hubungan dengan tingkat terpaan penggunaan Instagram (frekuensi, durasi dan atensi). Tingkat terpaan penggunaan Instagram tidak ada hubungan dengan efektivitas akun pada respon kognitif dan afektif. Sedangkan tingkat terpaan penggunaan Instagram (frekuensi, durasi dan atensi) ada hubungan dengan respon konatif dengan kekuatan hubungan yang sangat lemah. Hal ini diduga sedikitnya terpaan yang diperoleh mampu menjadikan pengikut akun paham dan bertindak sesuai dengan pendakian bertanggung jawab dan berkelanjutan, dapat melakukan booking online sesuai prosedur dan merekomendasikan pendakian di TNGGP. Tahap keempat, strategi optimalisasi akun menggunakan Problem-Solution Tree Analysis (PSTA). Masalah utama dihimpun berdasarkan identifikasi pengelolaan dan penggunaan akun, analisis tingkat terpaan dan efektivitas akun. Masalah utama yang terangkum yaitu Instagram belum optimal sebagai media informasi pendakian di TNGGP. Metode USG digunakan untuk menentukan pelaksanaan solusi berdasarkan tingkat prioritas. Prioritas pertama yaitu menyusun rencana kerja pengelolaan akun TNGGP (latar belakang, tujuan, sasaran, personil, dana, tata waktu, dll). Metode USG relevan untuk menyusun strategi optimalisasi pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango secara terarah, terukur dan sesuai dengan konteks kelembagaan serta urgensi sebagai media informasi pendakian TNGGP. | - |
| dc.description.abstract | The increase in the number of climbing activities in Mount Gede Pangrango National Park (TNGGP) has led to a rise in the number of violations occurring in the area. Efforts to disseminate hiking-related information have been carried out through both direct and indirect means. Direct dissemination is conducted via campaigns and outreach activities. Meanwhile, to reach broader and more diverse socio-demographic groups, information is also conveyed through Instagram via the official account @bbtn_gn_gedepangrango. The use of this platform aims to support one of TNGGP’s missions, namely, "to develop hiking and other sustainable nature-based tourism that is inclusive of all age groups and accessible to people with disabilities." The objectives of this study were (1) to identify the management and use of the @bbtn_gn_gedepangrango account in promoting climbing information; (2) to measure the level of effectiveness of using @bbtn_gn_gedepangrango as a climbing information media; (3) to develop strategies for optimizing the use of @bbtn_gn_gedepangrango as a climbing information media. The first stage of data processing was carried out descriptively through qualitative and quantitative approaches. Qualitative data were obtained from the results of identifying the management of the @bbtn_gn_gedepangrango account, including the account profile, types and varieties of content, the function of the account as a climbing information media and the human resources involved in managing the account. Quantitative data were obtained by distributing questionnaires to account followers to identify the characteristics of the respondents. Additional primary data were collected through interviews with the Balai Besar TNGGP social media management team and respondents' responses to open questions in the questionnaire. The results of the analysis showed that content uploads were not consistent, both in terms of type, visual media, and monthly upload frequency. This condition is thought to be caused by the limited number and capacity of human resources. In particular, climbing content was still less than internal news content during the observation period. The third stage of data processing was carried out quantitatively using Microsoft Excel and IBM SPSS software version 30.0. Analysis of the level of exposure to the use of Instagram and accessing the @bbtn_gn_gedepangrango account was observed through frequency and duration. While attention was only observed on the TNGGP account. The results of the analysis of the level of exposure, the frequency of accessing the TNGGP account was more than 5 times per access. The duration of accessing the TNGGP account was the most, which was less than 5 minutes per day. The most attention was giving Likes to the uploaded content and account followers were included in the Medium category. The results of the effectiveness of the account, namely cognitive, affective and conative followers of the account were included in the high category. The analysis used the Spearman Rank correlation test and Chi Square to see whether or not there was a relationship between variables. The characteristics of account followers had no relationship with the level of exposure to Instagram use (frequency, duration and attention). The level of exposure to Instagram use had no relationship with the effectiveness of the account on cognitive and affective responses. While the level of exposure to Instagram use (frequency, duration and attention) had a relationship with conative responses with a very weak relationship strength. It is suspected that the minimal exposure obtained is able to make account followers understand and act in accordance with responsible and sustainable climbing, can make online bookings according to procedures and recommend climbing in TNGGP. The fourth stage, account optimization strategy using Problem-Solution Tree Analysis (PSTA). The main problems are collected based on the identification of account management and use, analysis of exposure levels and account effectiveness. The main problem summarized is that Instagram is not optimal as a climbing information media in TNGGP. The USG method is used to determine the implementation of solutions based on priority levels. The first priority is to prepare a work plan for managing the TNGGP account (background, goals, targets, personnel, funds, timelines, etc.). The USG method is relevant for developing strategies to optimize the management of the @bbtn_gn_gedepangrango account in a targeted, measurable manner and in accordance with the institutional context and urgency as a media for information on climbing TNGGP. | - |
| dc.description.sponsorship | PT. SMART Tbk. | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Evaluasi Penggunaan Instagram sebagai Media Informasi Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango | id |
| dc.title.alternative | An Evaluation of Instagram as a Communication Medium for Disseminating Climbing Information in Mount Gede Pangrango National Park | - |
| dc.type | Tesis | - |
| dc.subject.keyword | efektivitas | id |
| dc.subject.keyword | id | |
| dc.subject.keyword | pendakian | id |
| dc.subject.keyword | taman nasional gunung gede pangrango | id |
| dc.subject.keyword | terpaan | id |
| Appears in Collections: | MT - Forestry | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_E3501222009_097d1b72e1c04d14b0511e83a65a65f7.pdf | Cover | 199.91 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_E3501222009_09946f9a93244466ba41e69f789c1d82.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.69 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_E3501222009_7629f08148b644da87cd72d37f9f54bc.pdf Restricted Access | Lampiran | 588.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.