Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165407
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRetnaningsih-
dc.contributor.advisorRoosita, Katrin-
dc.contributor.authorCamelia, Lia Siti-
dc.date.accessioned2025-07-21T04:29:05Z-
dc.date.available2025-07-21T04:29:05Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165407-
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari konsumsi ikan pada remaja dan faktor yang mempengaruhinya. Tujuan khusus penelitian adalah: (1) mengetahui keadaan sosial ekonomi keluarga, (2) mengetahui kebiasaan makan ikan keluarga, (3) mengetahui kebiasaan makan ikan remaja, (4) mengetahui konsumsi ikan pada remaja, (5) mengetahui kontribusi protein ikan terhadap angka kecukupan protein remaja, (6) mengetahui pengetahuan gizi dan sumber informasi, serta sikap remaja terhadap ikan, dan (7) menganalisis hubungan antara pendapatan keluarga, besar keluarga, kebiasaan makan ikan keluarga (frekuensi menyediakan ikan, keharusan mengkonsumsi ikan, jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi ikan), uang saku, pengetahuan gizi, dan sikap dengan konsumsi ikan pada remaja. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 9 Bandung, dari bulan Juni sampai Agustus 2001. Contoh adalah siswa Kelas 1 dan Kelas 2. Contoh dipilih secara sistematis (Systematic Sampling). Jumlah contoh adalah 59 orang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi identitas contoh, data sosial ekonomi keluarga, kebiasaan makan ikan keluarga, sumber informasi, pengetahuan gizi, sikap remaja terhadap ikan, kebiasaan makan ikan remaja dan data konsumsi pangan. Data konsumsi pangan termasuk ikan diperoleh melalui food recall 2 X 24 jam. Data sekunder diperoleh dari pihak sekolah yang meliputi lokasi dan luas sekolah, jumlah guru dan staf, jumlah siswa, dan fasilitas belajar mengajar. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan inferensia. Hubungan antara pendapatan keluarga, besar keluarga, kebiasaan makan ikan keluarga (frekuensi menyediakan ikan, keharusan mengkonsumsi ikan, jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi ikan), uang saku, pengetahuan gizi, dan sikap dengan konsumsi ikan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Pada penelitian ini contoh berusia 15-18 tahun dengan rata-rata 16 tahun. Mayoritas contoh (50,8%) berusia 16 tahun. Sebanyak 54,2% contoh berjenis kelamin perempuan dan sisanya (45,8%) adalah laki-laki. Persentase terbesar tingkat pendidikan ayah (48,2%) dan ibu (59,3%) adalah SMU. Persentase terbesar pekerjaan ayah contoh (35,7%) adalah pegawai swasta atau BUMN dan mayoritas ibu contoh (69,5%) tidak bekerja. Rata-rata pendapatan keluarga adalah Rp280.269/kapita/bulan. Rata-rata uang saku contoh adalah Rp 4.681/hari. Sebagian besar contoh (88.1%) termasuk dalam kategori keluarga besar. Mayoritas contoh (66,1%) memiliki pengetahuan gizi pada kategori baik. Keluarga merupakan lingkungan yang paling banyak memberi informasi pada contoh. Sebagian besar contoh (93,2%) memiliki sikap yang positif terhadap ikan. Rata-rata frekuensi menyediakan ikan pada keluarga contoh adalah 11 hari/bulan. Mayoritas keluarga contoh (69,5%) semua anggota keluarganya mengkonsumsi ikan. Sebanyak 52,5% contoh tidak diharuskan mengkonsumsi ikan apabila disediakan di rumah. Rata-rata Frekuensi mengkonsumsi ikan pada contoh adalah 9 hari/bulan. Jenis ikan yang paling sering dikonsumsi oleh contoh maupun keluarganya adalah ikan darat segar. Sebagian besar keluarga contoh memperoleh ikan yang dikonsumsi dengan cara membeli, dan mengolahnya dengan cara menggoreng. Sebagian besar contoh mengkonsumsi ikan yang disediakan di rumah dengan jenis masakan digoreng. Ikan mas adalah jenis ikan yang paling disukai contoh, sedangkan ikan asin dan lele adalah jenis ikan yang paling tidak disukai contoh. Sebagian kecil contoh (23,7%) memiliki pantangan terhadap ikan. Jenis ikan yang paling banyak dipantang adalah udang. Rata-rata konsumsi ikan pada contoh adalah 14,9 gr/hari dan rata-rata kontribusi protein ikan terhadap angka kecukupan protein adalah 4%. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan hubungan yang nyata antara frekuensi menyediakan ikan dalam keluarga dengan konsumsi ikan pada contoh (p<0,01). Hasil analisis menunjukkan hubungan yang tidak nyata antara besar keluarga, pendapatan keluarga, uang saku, pengetahuan gizi, sikap, keharusan mengkonsumsi ikan, dan jumlah anggota keluarga yang mengkonsuinsi ikan dengan konsumsi ikan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKonsumsi Ikan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Remaja Di Smun 9 Bandungid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Family and Consumer Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A02lsc.pdf
  Restricted Access
Fulltext21.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.