Analisis Pemanfaatan Fine Bubble Technology pada Irigasi untuk Budidaya Padi SRI (System of Rice Intensification)

Abstract

Prediksi pada tahun 2050, prediksi populasi global akan melonjak hingga 10 miliar orang dan membutuhkan peningkatan produksi pangan sebesar 60%. Pemanfaatan fine bubble technology (FBT) berpotensi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh akar, sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan hasil produksi padi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kenaikan Dissolved Oxygen (DO) dengan FBT pada metode SRI, mengidentifikasi pengaruh tinggi muka air terhadap pertumbuhan padi, serta membandingkan hasil panen antara metode SRI-FBT dengann irigasi konvensional. Penelitian menggunakan empat perlakuan: P1 dan P2 (menggunakan FBT dengan tinggi muka air 7 cm), serta P3 dan P4 (tanpa FBT, dengan tinggi muka air 0 cm dan 2 cm) dalam dua sistem irigasi berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan fine bubble technology pada kedua lahan tersebut sebesar 40,55% yang mampu meningkatkan oksigen untuk akar dan membuat akar menjadi kuat sehingga dapat menaikkan hasil produksi padi. Pada lahan P2 menjadi tanaman yang paling tinggi sebesar 165,6 cm dan memiliki jumlah anakan sebanyak 20 batang, serta hasil panen tertinggi, yaitu 8,0 ton/ha (800 g/m²). Kenaikan hasil produksi padi jika dibandingkan dengan padi metode konvensional sebesar 48,1 %.

By 2050, the global population is predicted to surge to 10 billion people, requiring a 60% increase in food production. The use of fine bubble technology (FBT) has the potential to increase the level of dissolved oxygen needed by roots, thereby supporting rice growth and production. This study aims to analyze the increase in Dissolved Oxygen (DO) with FBT in the SRI method, identify the effect of water depth on rice growth, and compare harvest yields between the SRI-FBT method and conventional irrigation. The study used four treatments: P1 and P2 (using FBT with a water level of 7 cm), and P3 and P4 (without FBT, with water levels of 0 cm and 2 cm) in two different irrigation systems. The results showed that the effectiveness of using fine bubble technology on both plots was 40.55%, which increased oxygen for the roots and made them stronger, thereby boosting rice production. On the P2 plot, the plants reached the highest height of 165.6 cm, had the highest number of tillers at 20 stems, and achieved the highest yield of 8.0 tons/ha (800 g/m²). The increase in rice production compared to the conventional method was 48.1%.