Analisis Produktivitas dan Determinan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Indonesia

Abstract

Sektor pertanian berperan strategis dalam perekonomian Indonesia sebagai penyerap tenaga kerja dan penopang ketahanan pangan, namun kontribusinya terhadap PDB stagnan dan produktivitasnya tertinggal. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan Fixed Effect Model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penyerapan tenaga kerja pertanian di 34 provinsi selama 2016–2023. Variabel yang dikaji mencakup PDRB, upah riil, investasi, pengeluaran per kapita, dan luas lahan. Hasil menunjukkan PDRB, upah riil non-pertanian, dan luas lahan berpengaruh positif, sementara pengeluaran per kapita, PMDN, dan upah riil pertanian berpengaruh negatif. PMA tidak signifikan. Disparitas produktivitas antarprovinsi dipengaruhi akses teknologi dan kualitas SDM, sehingga diperlukan penguatan infrastruktur, adopsi teknologi, dan peningkatan kapasitas tenaga kerja untuk efisiensi dan keberlanjutan sektor ini.

The agricultural sector plays a strategic role in the Indonesian economy as a labor absorber and a pillar of food security, but its contribution to GDP is stagnant and its productivity lags behind. This study uses panel data regression with the Fixed Effect Model to analyze the factors that influence agricultural employment in 34 provinces during 2016-2023. The variables studied include GRDP, real wages, investment, per capital expenditure, and land area. The results show GRDP, non agricultural real wages, and land area have a positive effect, while per capita expenditure, domestic investment, and agricultural real wages have a negative effect. Foreign investment is not significant. Productivity disparities between provinces are influenced by access to technology and the quality of human resources, so it is necessary to strengthen infrastructure, adopt technology, and increase labor capacity for efficiency and sustainability of this sector.