Kandungan Senyawa Fitokimia, Aktivitas Antioksidan, dan Sitotoksisitas Rimpang Temu Putih yang Difermentasi Aspergillus oryzae

Abstract

Rimpang temu putih merupakan salah satu rimpang yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan menentukan dan membandingkan kandungan metabolit sekunder meliputi fenolik, flavonoid, kurkuminoid, serta aktivitas biologis meliputi aktivitas antioksidan dan sitotoksisitas pada ekstrak metanol rimpang temu putih nonfermentasi dan hasil fermentasi dengan Aspergillus oryzae. Metode yang digunakan selama pengujian meliputi Folin-Ciocalteu, aluminium klorida, HPLC, uji DPPH dan BSLT. Hasil penelitian menunjukkan fermentasi meningkatkan kandungan fenolik sebesar 37,59% dan aktivitas sitotoksik sebesar 48,96% dengan nilai LC50 semula 442,506 ± 2,04 menjadi 225,889 ± 9,58 (µg/mL), namun fermentasi menurunkan kandungan flavonoid sebesar 31,70%, dan aktivitas antioksidan sebesar 23,55% ditandai dengan kenaikan nilai IC50 dari 523,21 ± 0,87 menjadi 646,43 ± 4,81 (µg/mL). Analisis HPLC menunjukkan perubahan spektrum senyawa kurkuminoid pada ekstrak, mengindikasikan pembentukan senyawa analog kurkumin melalui biotransformasi enzimatik. Simpulan dari penelitian ini yaitu fermentasi berpengaruh terhadap profil senyawa bioaktif dan aktivitas biologis ekstrak metanol temu putih.

Rhizome of white turmeric is one of the rhizomes that has potential as a source of natural antioxidants. This study aims to determine and compare the content of secondary metabolite including phenolics, flavonoids, curcuminoids, and biological activities including antioxidant activity and citotoxicity in methanol extracts of nonfermented white turmeric rhizomes and fermented with Aspergillus oryzae. The methods used during the analysis included the Folin-Ciocalteu assay, aluminum chloride, HPLC, DPPH, and BSLT assay. The results showed that fermentation increased the phenolic content by 37,59% and cytotoxic activity by 48,96% with LC50 value from 442,506 ± 2,04 to 225,889 ± 9,58 (µg/mL), but fermentation reduced the flavonoid content by 31,70% and antioxidant activity by 23,55% as indicated by an increase in IC50 value from 523,21 ± 0,87 to 646,43 ± 4,81 µg/mL. HPLC analysis showed changes in curcuminoid spectral profiles, indicating the formation of curcumin analogue compounds through enzymatic biotransformation. In conclusion, fermentation affects the profile of bioactive compounds and biological activity of methanol extract of white turmeric.