Pengaruh Asimetris Degradasi Lingkungan, Ketidakpastian Ekonomi, dan Perkembangan Sektor Keuangan terhadap Penerimaan Remitansi Filipina

Abstract

Remitansi merupakan sumber keuangan yang penting terutama bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti Filipina. Penerimaan remitansi dipengaruhi oleh faktor mikro dan makro. Penelitian ini menganalisis pengaruh asimetris dari degradasi lingkungan (emisi karbon), ketidakpastian ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan terhadap penerimaan remitansi di Filipina menggunakan model Nonlinear Autoregressive Distributed Lag (NARDL) dari tahun 1985 hingga 2023. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakpastian ekonomi dan perkembangan sektor keuangan memiliki efek asimetris terhadap remitansi dalam jangka panjang. Penerimaan remitansi lebih responsif ketika ketidakpastian ekonomi meningkat sementara perubahan negatif perkembangan sektor keuangan memiliki nilai penurunan yang lebih besar dibanding perubahan positif. Degradasi lingkungan (emisi karbon) memiliki hubungan simetris dan negatif dengan remitansi. Temuan ini mengindikasikan bahwa kebijakan untuk mengelola ketidakpastian ekonomi dan perkembangan sektor keuangan perlu mempertimbangkan dampak asimetrisnya.

Remittances serve as a crucial financial resource, particularly for low- and middle-income countries like the Philippines. Remittance inflows are influenced by both micro and macroeconomic factors. This study examines the asymmetric effects of environmental degradation (carbon emissions), economic uncertainty, and financial sector development on remittance inflows in the Philippines using the Nonlinear Autoregressive Distributed Lag (NARDL) from 1985 to 2023. This study shows that economic uncertainty and financial development exhibit asymmetric effects on remittances in the long run. Remittance inflows are more responsive when economic uncertainty rises, while negative changes in financial sector development have a larger diminishing effect compared to positive changes. Environmental degradation (carbon emissions) demonstrates a symmetric and negative relationship with remittances. These results suggest that policies addressing economic uncertainty and financial sector development must account for their asymmetric impacts.