Studi Kasus Radiografi Fraktur Gigi pada Kukang (Nycticebus spp.) di Pusat Rehabilitasi Primata

Abstract

Kukang (Nycticebus spp.) merupakan primata yang rentan mengalami fraktur gigi akibat praktik perdagangan dan pemeliharaan ilegal, seperti pemotongan gigi secara paksa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis fraktur gigi dan penanganan medis yang dilakukan pada kukang di pusat rehabilitasi primata melalui analisis radiografi dental. Studi ini menggunakan pendekatan retrospektif deskriptif berdasarkan radiogram dari 15 ekor kukang yang memenuhi kriteria inklusi dalam rentang tahun 2015–2024. Data mencakup 8 ekor kukang betina dan 7 ekor kukang jantan. Terdapat 2 spesies kukang yang terdiri dari 12 ekor kukang Sumatra (N. coucang) dan 3 ekor kukang Jawa (N. javanicus). Jenis fraktur gigi yang ditemukan meliputi complicated crown fracture (CCF), complicated crown-root fracture (CCRF), dan uncomplicated crown fracture (UCF). Dalam studi ini, fraktur gigi yang ditemukan terdiri atas CCF sebanyak 83 gigi (81%), CCRF sebanyak 13 gigi (13%), dan UCF sebanyak 7 gigi (7%). Tindakan medis yang diberikan meliputi canal root treatment pada 39 gigi, ekstraksi pada 50 gigi, dan tanpa perlakuan pada 14 gigi. Fraktur gigi yang dominan terjadi pada kukang rehabilitasi adalah CCF sebesar 81% dari seluruh kasus fraktur dan fraktur sering ditemukan pada gigi insisivus dan premolar pada mandibula, masing-masing sebesar 26% dan 23% dari total kejadian fraktur.

Slow lorises (Nycticebus spp.) are primates that are vulnerable to dental fractures due to illegal trade and captivity practices, such as forced tooth cutting. This study aims to identify the types of dental fractures and medical treatments provided to slow lorises at wildlife rehabilitation center through dental radiographic analysis. A descriptive restrospective approach was employed 15 dental radiographs that met the inclusion criteria from 2015 to 2024. The dataset included 8 females and 7 males. Two species were represented: 12 Sumatran slow lorises (N. coucang) and 3 Javan slow lorises (N. javanicus). The types of dental fractures identified were complicated crown fracture (CCF), complicated crown-root fracture (CCRF), and uncomplicated crown fracture (UCF). The distribution of dental fractures was as follows: 83 teeth (81%) with CCF, 13 teeth (13%) with CCRF, and 7 teeth (7%) with UCF. Medical treatments included canal root treatment in 39 teeth, extractions in 50 teeth, and no treatment on 14 teeth. The most common fracture type of dental fracture found in rehabilitated slow lorises was CCF, accounting for 81% of cases. Fractures were most frequently observed in the mandibular incisors and premolars, comprising 26% and 23% of total fracture incidents.