Karakteristik Fauna dan Habitat Intertidal serta Implikasinya bagi Pengelolaan Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu

Abstract

Pulau Pari memiliki ekosistem intertidal yang kompleks, yang dicirikan oleh jenis substrat dan dinamika lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaman, komposisi, dan habitat fauna intertidal guna mendukung pengelolaan daerah lindung secara berkelanjutan di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pengambilan contoh dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2024, dengan tiga titik stasiun pengamatan. Metode transek kuadrat digunakan untuk mengumpulkan data fauna intertidal dan kerapatan lamun. Jenis substrat diamati secara visual dan kualitas fisik-kimiawi perairan diukur di setiap stasiun. Selama periode penelitian, diperoleh 38 spesies yang mewakili 29 famili dan 6 kelas. Famili Cerithiidae memiliki kelimpahan spesies tertinggi, sedangkan Holothuroidea memiliki kelimpahan terendah. Hasil dari indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C) menunjukkan tingkat keanekaragaman fauna intertidal yang rendah hingga sedang. Jenis lamun yang teridentifikasi meliputi Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis. Tipe substrat di area penelitian meliputi pasir berlumpur, pasir, kerakal, rubbel (pecahan karang), dan bongkahan. Hasil biplot Canonical Correspondence Analysis (CCA) menunjukkan bahwa fauna intertidal cenderung berasosiasi dengan kondisi kualitas perairan yang baik dan kerapatan lamun yang tinggi. Edukasi serta kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga kawasan intertidal beserta flora dan fauna yang terkait, yang sangat vital untuk konservasi sumberdaya perairan.

Pari Island features a complex intertidal ecosystem characterized by substrate types and environmental dynamics. This research aims to analyze intertidal fauna’s diversity, composition, and habitats to support sustainable conservation efforts in the marine protected area in Pari Island, part of the Seribu Islands. Sampling was conducted from May to October 2024 at three observation stations. The quadrat transect method collected data on intertidal fauna and seagrass density. We assessed substrate types visually and measured physical-chemical water quality at each station. During the study periode, we collected 38 species, representing 29 families and 6 classes. Family Cerithiidae has the highest species abundance, while Holothuriidae has the lowest abundance. The results from the Shannon-Wiener diversity index (H’), the evenness index (E), and the dominance index (C) indicated a low to moderate level of intertidal fauna diversity. The seagrass species identified included Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, and Halophila ovalis. The substrate types in the research area comprised sandy mud, sand, gravel, rubble (coral fragments), and boulders. The Canonical Correspondence Analysis (CCA) biplot results suggested that intertidal fauna tend to be associated with favorable water quality conditions and high seagrass density. Public education and awareness are crucial to preserving the intertidal zone and its associated flora and fauna, which are vital for conserving marine resources.