KOMPOSISI, KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI IKTIOPLANKTON PADA PERIODE UPWELLING DI PERAIRAN LAUT MALUKU

Abstract

Iktioplankton merupakan stadia awal kehidupan ikan yang akan meningkatkan kelimpahan dan biomassa populasinya. Organisme ini memiliki peran ekologis yang signifikan sebagai tahap awal kehidupan ikan sebelum mencapai fase yuwana dan dewasa. Di perairan Indonesia, yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut yang tinggi, iktioplankton berfungsi sebagai indikator dinamika populasi ikan serta kondisi lingkungan perairan. Keberadaan dan kelimpahan iktioplankton sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter oseanografi, seperti suhu, salinitas, ketersediaan nutrien, dan proses hidrodinamika perairan seperti upwelling. Oleh karena itu, studi mengenai iktioplankton menjadi aspek fundamental dalam memahami ekologi perikanan serta mendukung pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan famili larva ikan di perairan Maluku pada periode upwelling. Penelitian dilaksakan pada bulan September 2022 di Laut Maluku menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII. Sampel iktioplankton dikumpulkan menggunakan bongo net dengan diameter mata jaring 0,5 mm yang ditarik secara oblique dari kedalaman 150 m. Kondisi oseanografi seperti salinitas, suhu, oksigen terlarut, dan fluorescence, diukur menggunakan instrumen CTD. Penelitian ini mengidentifikasi sebanyak 87 famili larva ikan, yang mengindikasikan bahwa Laut Maluku merupakan salah satu perairan dengan keanekaragaman larva ikan yang tinggi di Indonesia. Tingginya kelimpahan larva ikan mesopelagis, khususnya dari famili Myctophidae dan Gonostomatidae, menunjukkan bahwa perairan ini merupakan habitat yang sesuai bagi perkembangan larva dari kedua famili ikan tersebut. Upwelling yang terjadi selama periode penelitian berkontribusi terhadap peningkatan kelimpahan larva ikan, meskipun fenomena La Niña pada tahun 2022 secara signifikan melemahkan intensitas upwelling. Meskipun intensitasnya tergolong rendah, upwelling tetap menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung proses rekrutmen larva ikan. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa intrusi Arus Lintas Indonesia (Indonesian Throughflow/ITF) berperan dalam memengaruhi distribusi larva ikan di Laut Maluku. Di pusat upwelling, kelimpahan larva ikan cenderung lebih rendah karena adanya pengaruh arus dari Selat Bote yang mendorong larva ikan ke arah utara. Mayoritas larva ikan yang ditemukan berada pada tahap preflexion dan post flexion, yang mengindikasikan bahwa zona upwelling di sekitar perairan Banggai berperan penting sebagai area pemijahan dan asuhan bagi larva ikan.

Ichthyoplankton represents the early life stages of fish that contribute to the increase in population abundance and biomass. These organisms play a significant ecological role as the initial stage in a fish’s life cycle before reaching juvenile and adult phases. In Indonesian waters, which are known for their high marine biodiversity, ichthyoplankton serves as an indicator of fish population dynamics and environmental conditions. The presence and abundance of ichthyoplankton are strongly influenced by various oceanographic conditions, such as temperature, salinity, nutrient availability, and hydrodynamic processes like upwelling. Therefore, the study of ichthyoplankton is fundamental to understanding fisheries ecology and supporting the sustainable management of fishery resources. This study aims to analyze the composition and abundance of fish larval families in the Maluku Sea during the upwelling period. The research was conducted in September 2022 in the Maluku Sea aboard the research vessel Baruna Jaya VIII. Ichthyoplankton samples were collected using a bongo net with a mesh size of 0.5 mm, towed obliquely from a depth of 150 meters. Oceanographic parameters such as salinity, temperature, dissolved oxygen, and fluorescence were measured using a CTD instrument. The study identified a total of 87 fish larval families, indicating that the Maluku Sea is one of the regions with high fish larval diversity in Indonesia. The high abundance of mesopelagic fish larvae, particularly from the families Myctophidae and Gonostomatidae, suggests that this area provides suitable habitat conditions for the development of larvae from these families. Although the La Niña phenomenon in 2022 significantly weakened upwelling intensity, it still created environmental conditions favorable for fish larval recruitment. Furthermore, the research indicates that the intrusion of the Indonesian Throughflow (ITF) influences the distribution of fish larvae in the Maluku Sea. In the upwelling center, larval abundance tended to be lower, likely due to the current from the Bote Strait transporting larvae northward. Most of the fish larvae found were in the preflexion and post flexion stages, indicating that the upwelling zone around the Banggai waters plays an important role as a spawning and nursery area for fish larvae.