Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164430
Title: Pengaruh Peran Pendampingan Terhadap Tingkat Partisipasi Peserta Program Pemberdayaan Ekonomi (Kasus Pemberdayaan Ekonomi Di Tiga Desa Binaan Lembaga Masyarakat Mandiri, Wilayah Zona Madina, Kabupaten Bogor)
Authors: Sumarti, Titik
Yusuf
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Program Klaster Mandiri Zona Madina merupakan program terpadu Dompet Dhuafa (DD) yang berorientasi pada perbaikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat miskin atau mustahik adalah sasaran utama program. Upaya yang dilakukan yaitu melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Lembaga Masyarakat Mandiri merupakan jejaring DD bidang ekonomi yang bergerak pada pemberdayaan pengusaha kecil UMKM melalui pembiayaan dan pendampingan. Dalam hal ini tenaga pendamping sangat diperlukan karena pada umumnya para pengusaha kecil mempunyai keterbatasan dalam mengembangkan usahanya. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh peran pendampingan terhadap tingkat partisipasi mitra dampingan dalam Program Klaster Mandiri. Selain tujuan umum terdapat juga tujuan khusus, yaitu untuk mengetahui: (1) karakteristik mitra dampingan yang terlibat dalam program; (2) apa dan bagaimana peran pendampingan yang dilakukan dalam pelaksanaan program; (3) melihat bagaimana derajat modal sosial mitra dampingan yang dapat mempengaruhi peran pendampingan; dan (4) mengkaji hubungan dan pengaruh peran pendampingan terhadap tingkat pertisipasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung data kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer dari responden. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang diambil secara Random Sampling Non-proportional (acak sederhana non-proporsional), yaitu laki-laki 30 dan perempuan 30. Pendekatan kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan berperan serta dalam untuk menemukan informasi dari berbagai informan mengenai peran pendampingan dalam pelaksanaan Program Klaster Mandiri Zona Madina. Penelitian ini dilakukan di desa-desa sekitar wilayah Zona Madina, yaitu Desa Jampang, Desa Jabon, dan Desa Babakan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dan ketiga desa tersebut berada pada radius 5 km Zona Madina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitra dampingan perempuan dalam Program Klaser Mandiri memiliki karakteristik, yaitu: (i) berumur produktif bekerja sedang; (2) mayoritas mitra berstatus menikah; (3) berpendidikan rendah; (4) mayoritas perempuan menekuni jenis usaha makanan; dan (5) berpendapatan rendah. Mitra dampingan laki-laki memiliki karakteristik, yaitu: (1) berumur produktif sedang: (2) berstatus sudah menikah; (3) berpendidikan rendah; (4) proporsi jenis usaha yang ditekuni seimbang, yaitu jenis usaha makanan dan non makanan; dan (5) berpendapatan sedang. Modal sosial yang dimiliki mitra sudah cukup baik, mencakup tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pendamping dan program, tingkat jaringan sosial yang sedang, dan tingkat kepatuhan terhadap norma yang sedang. Dengan demikian, modal sosial tersebut dapat dijadikan sebagai modal utama agar program dapat terselenggara dengan baik dan berkelanjutan apabila pendamping program mampu memanfaatkan modal sosial tersebut dengan baik. Pendamping dalam melakukan peranannya sudah cukup baik dalam hal memfasiliasi, mendidik, mewakilkan, dan keteramppilan teknis. Intensitas interaksi pendamping dalam menjalankan peranannya mampu menumbuhkan kesadaran, menambah wawasan, pengalaman, dan keterampilan mitra, sehingga berpengaruh terhadap keterlibatan atau partisipasi mitra dalam pelaksanaan program. Partisipasi mitra dampingan dalam Program Klaster Mandiri mayoritas sudah berada pada derajat tokenisme. Derajat partisipasi tokenisme menggambarkan suatu kondisi dimana nĂștra dilibatkan dalam semua kegiatan prrogram agar mereka merasa mempunyai andil dalam Program Klaster Mandiri, meskipun tidak sepenuhnya berpengaruh besar terhadap penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan. Derajat ini memungkinkan mitra untuk memberikan masukan-masukan yang berarti untuk keberlanjutan program serta merupakan bentuk justifikasi agar mitra mengakui eksistensinya dalam program tersebut. Modal sosial dalam komunitas peserta menentukan peran pendampingan. Semakin kuat modal sosial maka peran pendampingan relatif baik. Peran pendampingan tersebut menentukan tingkat partisipasi mitra dalam program. Semaikin baik peran pendampingan maka tingkat partisipasi semakin baik, dengan demikian maka keberlanjutan program merupakan suatu keniscayaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164430
Appears in Collections:UT - Communication and Community Development

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I12yus.pdf
  Restricted Access
Fulltext39.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.