Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164425
Title: Pengaruh Komik "Ayo Jajan Yang Aman!" Terhadap Tingkat Pengetahuan Makanan Jajanan Siswa Sekolah Dasar Di Kota Bogor
Authors: Hardinsyah
Rosyada, Amrina
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Edukasi melalui media komik diharapkan mampu membentuk pola pikir yang tepat agar anak mampu memilih jajanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Perpaduan antara gambar dengan isi tentang keamanan makanan jajanan ini dapat memberikan suatu informasi serta pendidikan pada anak yang lebih mudah dipahami dan dimengerti maksud dan tujuannya. Anak juga dapat menikmati gambar lucu yang dikemas dengan tema makanan jajanan, serta dapat pula dijadikan suatu hiburan dan ada maksud pendidikan di dalamnya. 5 Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pendidikan berupa komik "Ayo Jajan yang Aman" terhadap pengetahuan makanan jajanan pada anak usia SDN Baranang siang dan SDN Malabar 1 di Kota Bogor. Adapun Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah: 1) Mendesain Materi komik gizi mengenai makanan jajanan; 2) Menganalisis tingkat penerimaan contoh terhadap media pendidikan gizi berupa komik "Ayo Jajan yang Aman" menurut tingkat kesukaan dan pengetahuan umum tentang komik; 3) Menganalisis pengaruh komik "Ayo Jajan Yang Aman" terhadap tingkat pengetahuan makanan jajanan siswa. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan metode quasy experimental study dengan pretest-postcontrol group design yang dilakukan di sekolah SDN Baranangsiang dan SDN Malabar 1 Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari hingga Juli 2012 yang meliputi pembuatan media, pengambilan data, pengolahan data dan penyusunan laporan. Kriteria siswa adalah anak laki-laki dan perempuan yang berada pada periode emas membaca yaitu 8-12 tahun, bersedia menjadi responden penelitian, dan mengikuti setiap tahapan penelitian. Kriteria inklusi adalah siswa usia 8-11 tahun dengan nilai rata-rata pelajaran yang hampir sama dan dapat membaca. Kriteria ekslusinya adalah siswa yang absen dan kesulitan membaca. Jumlah siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi adalah 88 siswa dengan 48 siswa dari kelompok kontrol dan 40 siswa dari kelompok intervensi. Tahapan perlakuan terdiri dari pretest, intervensi, postes-1 +3 hari setelah intervensi, dan postes-2 ± 3 minggu setelah intervensi. Pada tahapan intervensi, kelompok intervensi diberikan media komik dan dibiarkan untuk membacanya sendiri. Pemberian media komik dilakukan hanya satu kali. Langkah penyusunan komik diawali dari pemilihan tema, pembuatan judul dan ringkasan, pembuatan alur cerita, kemudian proses ilustrasi hingga proses pencetakan. Pembuatan komik dilakukan oleh ahli pembuat komik yaitu Sondang, mahasiswa S1 Gizi Masyarakat. sedangkan storyboard/jalan cerita didesain oleh peneliti. Komik terdiri dari 10 halaman termasuk cover depan dan cover belakang yang menurut guru sudah sesuai dengan kapasitas anak kelas 3 dan kelas 4 sekolah dasar, adapun tokohnya yaitu seorang anak kelas 3 SD (Riri) sebagai tokoh utama yang suka jajan dan tidak memperhatikan jajanannya (jajan sembarangan), adiknya Riri(aldi) dan ibu tokoh utama yang memberikan nasehat mengenai makanan jajanan yang aman, Ilustrasi dan layouting dibuat secara komputerisasi dan semi-manual, menggunakan teknik brushing di program Systemax Paint Tool SAI Full Version 1.0.2d Portable dan Adobe Photoshop CS2. Data yang terkumpul dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data ke komputer, cleaning data, dan analisis data Data diolah menggunakan program komputer Microsoft Excell dan SPSS versi 16 for Windows untuk penarikan kesimpulan. Selanjutnya data dianalisis dengan metode deskriptif dan inferensia. Proses editing dan pemasukan balon teks dikerjakan menggunakan program Photoscape v3.6. Jenis dan ukuran font yang digunakan dalam balon teks adalah Kristen ITC 42 hingga 58 pt dan center. Media komik yang telah dilakukan penilaian oleh pembimbing, komikus senior dan evaluator. Secara keseluruhan Pembimbing meninjau kesesuaian isi komik dengan materi jajanan sehingga sesuai dengan literatur terkait gizi. Komikus senior memberikan masukan dalam hal warna rambut dan proporsi tubuh yang baik. Evaluator memberikan respon yang positif dengan tingkat kesukaan terhadap komik > 80%. Sebesar 50% siswa berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 50% siswa berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar siswa (54,5%) berada pada rentang usia 8-9 tahun, dan sebagian besar siswa (38,6%) merupakan anak kedua. Sebesar 40,9% ayah siswa bekerja di bidang swasta. Sedangkan sebesar 78,4% ibu siswa bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar pendidikan terakhir ayah dan ibu siswa adalah SMA/sederajad, yaitu masing-masing sebesar 48,9%, dan 52,1%. Sebesar 56,8% siswa tergolong keluarga kecil dengan anggota keluarga kurang dari empat orang. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan intervensi untuk jenis kelamin, rentang usia, urutan kelahiran, pekerjaan ayah dan ibu, serta pendidikan ayah dan ibu (p>0.05). Namun, ada perbedaan yang signifikan untuk besar keluarga (p<0.05). Hobi yang paling banyak dipilih siswa adalah hobi bermain musik yaitu sebesar 22,7%. Adapun buku yang paling sering dibaca oleh siswa adalah buku teks pelajaran yaitu sebesar 61,4%. Sedangkan buku yang paling disukai siswa adalah komik, yaitu sebesar 37,5%. Sebesar 36,4% siswa lebih memilih buku pengetahuan dengan gambar dan cerita sebagai buku pengetahuan yang menarik. Menurut versi buku yang dibaca, sebagian besar siswa (77,3%) lebih memilih membaca buku cetak biasa. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan intervensi menurut hobi, buku yang paling sering dibaca, buku yang disukai, buku pengetahuan yang menarik, dan versi buku. Tingkat kesukaan siswa terhadap komik dan tingkat pengetahuan umum terhadap isi komik sudah melampaui cut off point (>80%) artinya komik sudah dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dalam pengayaan sebelum intervensi (pretes) secara keseluruhan menunjukkan bahwa pada sebagian siswa masing-masing kelompok melakukan kebiasaan jajan setiap hari sebesar 69.3% dan diikuti oleh kebiasaan jajan dengan tidak setiap hari sebesar 22.7%. Untuk kebiasaan tidak pernah jajan sebesar 8%. Jajanan yang paling sering dikonsumsi adalah jajanan rebusan dan diberi bumbu atau saos yaitu siomay, batagor dan bakso dengan persentasenya 40.9%. Penerapan kebiasaan jajan setelah dilakukan intervensi lebih didominasi oleh penerapan kebiasaan jajanan yang baik untuk setiap hari dengan persentase sebesar 87.5% sedangkan untuk penerapan kebiasaan jajanan yang baik tidak setiap hari sebesar 12.5%. tidak ada perbedaan yang signifikan dari masing-masing variabel. Hasil uji pretes menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p>0.05). Hasil uji postes pertama menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pengetahuan skor pretes dan postes-1 (p<0.05). Peningkatan skor ditunjukkan dengan nilai gain scorenya sebesar 8.62. Kelompok kontrol terlihat penurunan skor dengan nilai dari gain scorenya bertanda negatif yaitu -1,04. Namun, menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p<0.05). Pada postes-2 menunjukkan adanya perbedaan signifikan juga antara skor pengetahuan jajanan kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p < 0.05) Peningkatannya dilihat dari nilai gain scorenya hanya sebesar 1.5. Sedangkan, hasil skor pengetahuan jajanan pada kelompok intervensi mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan nilai gain score yang bertanda negatif yaitu -3.38 dengan hasil uji bahwa adanya perbedaan yang signifikan (p > 0.05) Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa pemberian komik "Ayo Jajan yang Aman berpengaruh positif terhadap peningkatan pengetahuan gizi contoh (Y₁=-1.042 + 9.667x_{1} ). Namun terlihat adanya peningkatan yang sedikit untuk pengetahuan gizi siswa pada jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan pada pengetahuan untuk jangka pendek (Y_{2} = 0.417 + 4.833x_{2}) Media komik juga tidak disarankan untuk sebagai satu-satunya media pengetahuan gizi. Perlu adanya kombinasi berbagai jenis media untuk menambah pengetahuan anak sekolah. Pemberian komik sebagai media pengetahuan kesehatan dan gizi pada anak hanya sebagai media yang melengkapi kegiatan belajar. Pengetahuan mengenai kesehatan dan gizi sebaiknya tidak hanya diberikan satu kali, tetapi beberapa kali dengan tetap memperhatikan intensitas dan jarak waktu pemberian untuk menghindari timbulnya kebosanan pada anak. Selain pengulangan, pemberian secara berkala dan bervariasi dalam metode pembelajaran juga sangat penting diperhatikan untuk dapat mempertahankan memori pengetahuan gizi jangka panjang. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait media komik ini dengan metode intervensi yang bisa dilaksanakan dalam jangka waktu lebih lama sehingga dapat dilihat juga lebih lanjut efektifitas dari pemanfaatan media komik sebagai media pembelajaran dan penambah pengetahuan untuk jangka waktu yang lebih lama juga
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164425
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I12aro.pdf
  Restricted Access
Fulltext29.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.