Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164416| Title: | Perilaku Merokok pada Mahasiswa dalam Kaitannya dengan Pengetahuan, Persepsi, Kebiasaan Hidup Sehat dan Status Gizi |
| Authors: | Khomsan, Ali Solihin, Rindu Dwi Malateki |
| Issue Date: | 2011 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku merokok pada mahasiswa dalam kaitannya dengan pengetahuan, persepsi, kebiasaan hidup sehat dan status gizi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan karakteristik mahasiswa; (2) mengetahui pengetahuan, persepsi, dan perilaku merokok mahasiswa; (3) mengetahui kebiasaan hidup sehat mahasiswa; (4) menganalisis status gizi Mahasiswa, dan; (5) Menganalis hubungan antara perilaku merokok, pengetahuan dan persepsi tentang rokok, kebiasaan hidup sehat, status gizi, dan usia mulai merokok mahasiswa. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode cross-sectional study dengan pengambilan data secara sensus. Penelitian dilakukan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Maret-April 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah 41 orang mahasiswa perokok FPIK IPB angkatan 45. Sebelumnya, dilakukan penyaringan mahasiswa dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu: (a) terdaftar sebagai mahasiswa angkatan 45 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. (b) berjenis kelamin laki-laki, serta (c) dikategorikan sebagai perokok aktif ketika tahap skrining penentuan jumlah mahasiswa perokok. Mahasiswa dikategorikan perokok aktif apabila menghisap rokok minimal empat batang per hari (Leventhal & Clearly dalam Komalasari & Helmi 2000). Usia mahasiswa berkisar antara 20 hingga 22 tahun dimana persentase terbesar mahasiswa berada pada usia 21 tahun (70.8%) dan hanya satu orang atau 2.4% mahasiswa yang berusia 20 tahun. Mayoritas mahasiswa tidak mempunyai pekerjaan lain selain sebagai mahasiswa (87.8%), tetapi ada juga mahasiswa yang bekerja sebagai entertainer (4.9%), tenaga pengajar (4.9%), dan pengusaha (2.4%). Penyakit yang paling banyak diderita oleh mahasiswa adalah tipes (31.7%), tetapi lebih banyak mahasiswa yang tidak mempunyai riwayat penyakit (39.0%). Lebih banyak mahasiswa yang mempunyai uang saku sebesar Rp 20000-Rp 30000 per hari dan menghabiskan Rp 5000 sampai dengan Rp 10000 per hari untuk membeli rokok (46.3%). Untuk pangan, lebih dari separuh jumlah mahasiswa (53.7%) menghabiskan Rp 10000 sampai dengan Rp 15000 per hari, dan hanya satu orang mahasiswa (2.4%) yang menghabiskan uang kurang dari Rp 10000 per hari. Sebanyak 48.8% mahasiswa mulai merokok di usia 10 sampai 15 tahun, begitu pula dengan kelompok mahasiswa yang mulai merokok pada usia 16 sampai 20 Seluruh mahasiswa mempunyai keluarga yang utuh dimana lebih dari separuhnya (56.1%) tergolong keluarga besar. Lebih dari sebagian ayah mahasiswa menamatkan pendidikan sampai dengan perguruan tinggi (53.6%) sedangkan mayoritas ibu mahasiswa hanya tamatan SMA (46.3%). Pekerjaan ayah mahasiswa mayoritas adalah PNS (43.9%) dan ibu adalah ibu rumah tangga (46.3%), dimana penghasilan keduanya seimbang antara Rp 1000000-Rp 3000000 dan lebih dari Rp 3000000 (48.8%). Sebagian besar ayah mahasiswa Cadalah perokok (63.4%), begitu pula dengan peer group mahasiswa (73.2%). sedangkan ibu mahasiswa seluruhnya bukan perokok. Lingkungan fisik mahasiswa meliputi tempat tinggal dan media informasi yang sering digunakan. Sebagian besar mahasiswa tinggal di kos (87.8%), dan sisanya tinggal di rumah keluarga (12.2%). Alasan mahasiswa mengakses media informasi sebagian besar adalah karena hiburan (51.2%). Walaupun sebagian besar mahasiswa lebih sering mengakses Internet (56.1%), mereka mengaku lebih sering melihat atau mendengar iklan (90.3%) dan pengetahuan tentang rokok (56.0%) yang berasal dari tayangan televisi, dengan frekuensi menonton iklan tentang rokok lebih dari lima kali dalam sebulan (43.9%) dan mendapat pengetahuan tentang rokok satu sampai lima kali dalam sebulan (63.4%). Mayoritas mahasiswa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang rokok (46.3%) begitu juga dengan persepsinya (75.6%). Uji korelasi menunjukkan bahwa pengetahuan tentang rokok berhubungan positif dengan persepsi ( r = 0.273 , p = 0.042 ), tetapi keduanya tidak berhubungan secara nyata terhadap perilaku merokok mahasiswa. Lebih dari separuh mahasiswa merokok dengan frekuensi empat sampai enam kali sehari (61.0%) dan tergolong perokok Sringan (75.6%). Usia mulai merokok berhubungan negatif dengan jumlah rokok yang dihisap ( r = - 0.365 , p = 0.01 ) semakin muda usia mulai merokok maka semakin banyak jumlah rokok yang dihisap oleh mahasiswa. Kebiasaan hidup sehat mahasiswa secara umum masih kurang. Frekuensi konsumsi sayur dan buah mahasiswa tergolong rendah per harinya, yaitu kurang dari tiga porsi untuk sayur (82.9%) dan kurang dari dua porsi untuk buah (70.8%). Jumlah rokok yang dihisap berhubungan nyata dengan frekuensi konsumsi sayur ( r = - 0.214 , p = 0.09 ) tetapi tidak berhubungan nyata dengan frekuensi konsumsi buah mahasiswa. Sebanyak 80.5% mahasiswa mempunyai lama tidur yang tergolong kurang dan frekuensi minum yang tergolong lebih dari normal yaitu lebih dari delapan gelas perhari (90.2%). Jumlah rokok yang dihisap berhubungan positif terhadap frekuensi minum ( r = 0.267 p = 0.048 ) dan lama tidur ( r = 0.317 , p = 0.023 ) mahasiswa. Hanya ada 36.6% mahasiswa yang biasa melakukan olah raga sedikitnya tiga kali dalam seminggu dengan durasi sedikitnya 30 menit setiap waktu olah raga. Jumlah rokok yang dihisap tidak berhubungan nyata dengan kebiasaan olah raga mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa mempunyai status gizi yang normal (75.6%), sebanyak 17.1% mahasiswa lainnya masih di bawah normal dan sebanyak 7.3% sisanya di atas normal. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa baik perilaku merokok maupun usia mulai merokok tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi mahasiswa. Artinya, semakin rendah perilaku merokok dan semakin muda usia mulai merokok belum tentu menyebabkan status gizi mahasiswa semakin meningkat atau normal. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164416 |
| Appears in Collections: | UT - Nutrition Science |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| I11rdm.pdf Restricted Access | Fulltext | 27.89 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.