Eksplorasi Parasit pada Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus) dari Penjual Ikan Lokal di Kota Bogor

Abstract

Koi (Cyprinus rubrofuscus) merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Tantangan dalam pemeliharaan koi diantaranya infeksi mikroorganisme, khususnya adalah infeksi parasit. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi parasit, menghitung prevalensi, intensitas, serta kelimpahan parasit pada koi. Sebanyak 20 ekor ikan koi dikoleksi dari satu toko ikan hias di wilayah Kota Bogor. Metode yang digunakan pada penelitan ini adalah identifikasi secara makroskopis mengenai ukuran panjang dan lebar tubuh serta secara mikroskopis untuk mengidentifikasi parasit. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat berbagai macam parasit diantaranya Trichodina sp., Epistylis sp., Ichtiophytirius multifilis, dan Myxobolus sp. (protozoa), serta Gyrodactilus sp. (cacing). Selain itu, juga ditemukan Argulus sp. dan Learnea sp. yang termasuk ke dalam artropoda. Berdasarkan jenis parasit Trichodina sp. memiliki tingkat prevalensi tertinggi sebesar 70% (infeksi sedang), sementara Ichtiophytirius multifilis, Epystilis sp., Myxobolus sp., dan Learnea sp. memiliki prevalensi 5% (infeksi kadang). Parasit Myxobolus sp. memiliki kelimpahan dan intensitas parasit tertinggi, masing-masing sebesar 50,60/ekor (infestasi melimpah) dan 1012/ekor (super infeksi). Berdasarkan studi ini semua parasit yang ditemukan termasuk ke dalam daftar Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK). Parasit Trichodina sp. mendominasi tingkat infeksi secara populasi, sedangkan parasit Myxobolus sp. mendominasi tingkat infeksi secara individu dengan jumlah parasit yang tinggi.

Koi (Cyprinus rubrofuscus) is an ornamental fish with a high economic value. One of challenges in koi maintenance include microbial infection, particularly parasitic infections. The aim of this study was to identify parasites and calculate their prevalence, intensity, and abundance in koi. A total of 20 koi fish were collected from an ornamental fish store in the Bogor area. The methods used in this study include macroscopic identification of body length and width, as well as microscopic identification of parasites. Examination releaved various types of parasites, including Trichodina sp., Epistylis sp., Ichthyophthirius multifilis, and Myxobolus sp. (protozoa), and Gyrodactylus sp. (worms). Argulus sp. and Lernaea sp., which are classified as arthropoda, were also found. Based on the types of parasites, Trichodina sp. had the highest prevalence rate of 70% (moderate infection), where as Ichthyophthirius multifiliis, Epistylis sp., Myxobolus sp., and Lernaea sp. had aprevalence of 5% (occasional infection). The parasite Myxobolus sp. exhibited the highest abundance and intensity, with values of 50.60 per fish (heavy infestation) and 1012 per fish (super infection), respectively. This study concluded that all parasites found were included in the list of Quarantine Fish Diseases (HPIK). The parasite Trichodina sp. dominated the infection rate at the population level, whereas the parasite Myxobolus sp. dominated the infection rate at the individual level with a high number of parasites.