Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164338| Title: | Pengetahuan dan Sikap Gizi Kader dan Ibu Balita di Posyandu dan Pengaruhnya terhadap Status Gizi Balita di Desa Babakan, Bogor Barat |
| Authors: | Khomsan, Ali Hidayati |
| Issue Date: | 2010 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengkaji pengetahuan dan sikap gizi kader dan ibu balita di posyandu dan pengaruhnya pada status gizi balita. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui karakteristik ibu balita dan kader (umur, pendidikan, dan pekerjaan), besar keluarga ibu balita dan kader, serta pendapatan keluarga ibu balita dan kader, (2) Mengkaji pengetahuan gizi dan sikap gizi kader, (3) Mengkaji pengetahuan gizi ibu balita, sikap gizi ibu balita, pola asuh, status gizi balita, dan status kesehatan balita, (4) Menganalisis hubungan pengetahuan gizi ibu balita dengan sikap gizi Ibu balita (5) Menganalisis hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita, (6) Menganalisis hubungan sikap gizi ibu balita dengan status gizi balita, dan (7) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak balita Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian adalah di Desa Babakan, Bogor Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2010. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan alasan karena pernah di lakukan KKP (Kuliah Kerja Profesi pada tahun 2009), dan letaknya yang berdekatan dengan kampus IPB. Jumlah posyandu yang dipilih sebagai posyandu contoh terdiri dari 8 buah, seluruh posyandu yang ada di desa babakan digunakan sebagai contoh penelitian. Penentuan contoh dilakukan dengan cara acak sebanyak 4 orang ibu balita dan 4 orang kader dari masing-masing posyandu. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, dan besar keluarga), pengetahuan gizi ibu dan kader, sikap gizi ibu dan kader, pola asuh makan, kebiasaan makan, persepsi ibu dan kader tentang posyandu serta status gizi balita dan kesehatan balita. Data sekunder meliputi gambaran umum Desa Babakan. Pengumpulan data primer dilaksanakan melalui wawancara secara langsung menggunakan kuisioner. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 16.0 for Windows. Proses pengolahan meliputi kegiatan editing, coding, entry, dan analisis. Analisis statistik yang dilakukan adalah uji beda menggunakan independent t-test, uji korelasi Rank Spearman dan uji regresi. Proporsi terbesar (65,6%) umur ibu balita 20-40 tahun sedangkan kader pada umur 31-50 tahun (78.1%). Tingkat pendidikan ibu balita (56,3%) adalah pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan kader (43,8%) memiliki persentase terbesar pada tingkat Sekolah Dasar. Proporsi terbesar (71,9%) pekerjaan ibu balita contoh adalah tidak bekerja atau hanya berperan sebagai ibu rumah tangga yang merawat dan mendidik anaknya, sedangkan proporsi terbesar (50%) pekerjaan kader juga sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar (75%) ibu balita termasuk ke dalam kategori keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang, sedangkan lebih dari separuh (59,4%) kader termasuk ke dalam kategori keluarga sedang dengan anggota keluarga 5-7 orang. Lebih dari separuh keluarga ibu balita (93,8%) memiliki pendapatan per kapita per bulan di atas garis kemiskinan dengan rata-rata pendapatan 383.555 ± 182.806, begitupula lebih dari separuh keluarga kader contoh (87,5%) memiliki pendapatan di atas garis kemiskinan dengan rata-rata pendapatan 482.344 ± 346.583. Lebih dari separuh kader (59,4%) memiliki pengetahuan gizi kategori baik, sebesar (37,5%) kategori sedang dan sebesar (3,1%) kategori rendah. Sebagian besar kader (78,1%) memiliki sikap gizi termasuk kategori baik dan sebesar (21,9%) kategori sedang. Hasil uji beda menggunakan independent t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara tingkat pengetahuan gizi ibu balita dan kader (p>0.05). Hampir separuh ibu balita (46,9%) memiliki pengetahuan gizi kategori sedang, sebesar (34,4%) termasuk dalam kategori baik, dan sebesar (18,8%) rendah. Lebih dari separuh ibu balita (87,5%) memiliki sikap gizi termasuk kategori baik dan sebesar (12,5%) kategori sedang. Ibu balita memiliki pola asuh yang rendah dan sedang. Sebagian besar balita (94,7%) memiliki penyakit yang dialami selama satu tahun terakhir, dan hanya sebesar (68,4%) balita yang menderita sakit saat dilakukan pengambilan data. Status gizi contoh yang diukur berdasarkan indeks BB/U dan TB/U menunjukkan bahwa sebagian besar contoh berstatus gizi normal, masing-masing 96,9 persen dan 78,1 persen. Pengetahuan gizi ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap gizi ibu dengan (p>0,05 dan r=0,311). Hasil uji statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan pengetahuan gizi ibu balita (p>0,005 dan r=0,257). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu balita dengan sikap gizi ibu balita (p<0,005 dan r=0,392). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan korelasi Rank Spearman, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap gizi ibu dengan status gizi balita (p>0,05; r=-0,311). Uji regresi linier digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Variabel dependen yang dianalisis adalah status gizi berdasarkan indeks BB/U, sedangkan variabel independen adalah pola asuh makan, pengetahuan gizi ibu, sikap gizi ibu, pendapatan keluarga, dan besar keluarga. Pengaruh variabel independen yang dianalisis terhadap variabel dependennya tidak ada faktor yang berpengaruh signifikan dengan nilai p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh makan tergolong masih kurang. Oleh karena itu diharapkan adanya penyuluhan tentang pola asuh oleh kader untuk ibu balita melalui posyandu guna meningkatkan gizi dan kesehatan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengaktifkan kembali fungsi meja keempat dalam pelayanan posyandu, yaitu meja untuk penyuluhan gizi yang ada di posyandu. Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan pengamatan tentang sejauh mana peran serta pihak terkait khususnya kader posyandu dalam mendukung dan memantau masyarakat khususnya ibu dalam melaksanakan pola asuh anak. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164338 |
| Appears in Collections: | UT - Nutrition Science |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| I10hid.pdf Restricted Access | Fulltext | 27.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.