Evaluasi Ekstrak Etanol Daun Sendok (Plantago major L.) sebagai Obat Pencahar pada Tikus Putih Galur Sprague-Dawley: Uji in Vivo

Abstract

Obat pencahar merupakan sediaan yang efektif untuk mengatasi konstipasi karena dapat mempercepat dan menginduksi pengeluaran feses. Obat pencahar juga digunakan dalam praktik pembedahan maupun tindakan medis tertentu, seperti enterotomi atau kolonoskopi dengan tujuan mengosongkan isi usus untuk menghindari risiko kontaminasi area bedah dan risiko infeksi pascaoperasi. Studi ini bertujuan mengevaluasi ekstrak daun sendok (Plantago major L.) sebagai obat pencahar pada tikus dengan kondisi pencernaan normal. Pengujian ekstrak daun sendok (EDS) menggunakan dua metode yaitu, parameter feses (jumlah, bobot, kadar air feses) dan rasio transit intestinal. Kelompok perlakuan dibagi menjadi lima kelompok (kontrol normal, kontrol positif, dan ekstrak daun sendok dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB) dengan masing-masing kelompok berjumlah empat ekor tikus. Hasil evaluasi terhadap parameter feses dan rasio transit intestinal kelompok perlakuan secara statistik menunjukkan tidak berbeda signifikan (p > 0,05) dengan kontrol normal. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekstrak daun sendok dosis 50-200 mg/kgBB belum efektif sebagai obat pencahar pada tikus dengan pencernaan normal.

Laxatives are adequate preparations for treating constipation because they can induce stool excretion. Laxatives are also used in surgical practices and specific medical procedures, such as enterotomy or colonoscopy, to empty the contents of the intestine, thereby avoiding the risk of contamination of the surgical area and the risk of postoperative infection. This study aims to evaluate the extract of broadleaf plantain (Plantago major L.) as a laxative in rats with normal digestive conditions. Testing of broadleaf plantain extract employs two methods: fecal parameters (amount, weight, and water content of feces) and intestinal transit ratio. The treatment group was divided into five groups (normal control, positive control, and broadleaf plantain extract doses of 50, 100, and 200 mg/kg body weight), with four rats in each group. The results of the evaluation of fecal parameters and intestinal transit ratio in the treatment group showed no statistically significant difference (p > 0.05) compared to the normal control group. These results demonstrate that broadleaf plantain extract doses of 50-200 mg/kg body weight are not effective as a laxative in rats with normal digestion.