Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164255| Title: | Kelimpahan Populasi Cacing Sutra (Tubifex spp.) pada Beberapa Aliran Sungai di Bogor (Abundance of Silkworm (Tubifex spp.) Population at The Several Rivers in Bogor) |
| Authors: | Walujo, Djoko Atmowidi, Tri Sukmana, Teja |
| Issue Date: | 1999 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Cacing sutra (Tubifex spp.) merupakan sejenis invertebrata yang paling banyak ditemukan di air jawar. Kondisi perairan yang banyak dihuni populasi cacing sutra terlihat seperti koloni lumut merah yang melambai-lambai. Pada saat ini, cacing sutra banyak digunakan sebagai pakan ikan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan populasi cacing sutra pada beberapa aliran sungai di Bogor, yaitu sungai Ciparigi-Baranangsiang, sungai Cibudig-Ciawi, dan sungai Curug-Cibinong. 2 Penelitian ini bersifat deskriptif dan observatif untuk mendapatkan data primer di lapangan. Metode yang dilakukan meliputi pengambilan contoh spesimen, deskripsi kondisi alami aliran sungai, pengukuran oksigen terlarut (dissolved oxygen), penghitungan kelimpahan populasi cacing sutra dan penentuan indeks keragaman menurut Shannon-Wiener dalam Setiadi (1997). Besarnya kelimpahan cacing sutra dari ketiga sungai tersebut dipengaruhi oleh tersedianya bahan organik, nilai oksigen terlarut (dissolved oxygen), kecepatan aliran air, dan kondisi tertentu dari perairan misalnya kondisi yang meningkatkan debit air. Semakin banyak bahan buangan organik maka semakin besar populasi cacing tersebut, karena cacing tersebut menggunakannya sebagai bahan makanan. Semakin kecil nilai oksigen terlarut maka semakin besar populasi cacing sutra tersebut, karena cacing ini dapat hidup pada kondisi oksigen terlarut minimum. Semakin meningkat debit air, maka populasi cacing sutra akan menurun karena sedimen tempat cacing hidup dapat terbawa oleh aliran air tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sungai Ciparigi Baranangsiang, Kotamadya Bogor mempunyai rata-rata jumlah individu cacing sutra (Tubifex spp.) terbesar yaitu sebanyak 205.497 ekor/m², sedangkan rata-rata jumlah individu cacing sutra (Tubifex spp.) terkecil didapatkan dari sungai Cibudig Ciawi, Kabupaten Bogor yaitu sebanyak 2.138 ekor/m². Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa kondisi sungai Ciparigi Baranangsiang merupakan aliran sungai yang tercemar oleh bahan buangan organik yang dicirikan dengan besarnya jumlah populasi cacing sutra (Tubifex spp.) pada perairan tersebut. Kondisi alami cacing sutra di alam dapat ditiru dan dijadikan acuan untuk melakukan budidaya cacing sutra pada lokasi budidaya. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164255 |
| Appears in Collections: | UT - Biology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G99tsu.pdf Restricted Access | Fulltext | 13.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.