Model Rehabilitasi Lahan Hutan Untuk Perdagangan Karbon Menggunakan Tanaman Pinus (Pinus merkusii) Studi Kasus: RPH Cariu, BKPH Jonggol, KPH Bogor

Abstract

Fungsi hutan sebagai penyerap karbon memiliki peran penting dalam perubahan iklim global. Hutan dengan pohon Pinus merkusii merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penyerapan karbon. Penelitian ini bertujuan mengestimasi sekuestrasi CO2 sebelum dan sesudah perdagangan karbon dilaksanakan, merancang model rehabilitasi lahan hutan dengan tanaman Pinus merkusii, dan menganalisis kelayakan perdagangan karbon. Pengumpulan data dengan metode stratified sampling dengan stratifikasi tutupan lahan pada lahan terlantar dan stratifikasi umur tegakan pada lahan tegakan pinus di RPH Cariu. Hasil penelitian memperoleh potensi laju sekuestrasi dasar sebesar 17,90ton CO2e/ha/tahun apabila dilakukan perdagangan karbon akan meningkatkan sekuestrasi sebesar 1,8ton CO2e/ha/tahun. Model rehabilitas lahan hutan dengan tanaman Pinus merkusii sebagai tegakannya. Hasil kelayakan usaha proyek selama 35 tahun dengan harga karbon global untuk luas areal 9,5 ha komoditas jasa karbon memperoleh nilai NPV, BCR dan IRR berturut-turut yaitu NPV Rp. 428.595.505; BCR 1,54; IRR 14,12%.

The function of forests as carbon sinks has an important role in global climate change. Forests with Pinus merkusii trees are one way to increase carbon absorption. This study aims to estimate CO2 sequestration before and after carbon trading is implemented, design a forest land rehabilitation model with Pinus merkusii plants, and analyze the feasibility of carbon trading. Data collection was carried out using the stratified sampling method with land cover stratification on unproductive land and stand age stratification on pine stand land in RPH Cariu. The results of the study obtained a potential baseline sequestration rate of 17,90 tons CO2e/ha/year if carbon trading is carried out, it will increase sequestration by 1,8 tons CO2e/ha/yea. Forest management model with Pinus merkusii plants as its stands. The results of the project's business feasibility for 35 years with global carbon prices for an area of 9.5 ha of carbon service commodities obtained NPV, BCR and IRR values, respectively, namely NPV Rp. 428.595.505; BCR 1,54; IRR 14,12%.