Isolasi Senyawa Terpenoid dari Medium Kultur Ganoderma sp.

Abstract

Selain dapat memproduksi metabolit primer, jamur mampu menghasilkan metabolit yang berasal dari metabolisme sekunder. Kemampuan jamur untuk menghasilkan metabolit sekunder sangat tergantung kepada lingkungannya. Metabolit sekunder yang umum dihasilkan oleh jamur Ganoderma adalah senyawa golongan terpenoid. Tiga jenis medium digunakan dalam penelitian ini untuk kemudian dipilih salah satunya yang dapat menyebabkan jamur Ganoderma sp. menghasilkan metabolit sekunder terbanyak. Ketiga medium tersebut adalah medium PDB (potato dextrose broth), medium ME (malt extract broth), dan medium campuran (glukosa, soytone, ekstrak ragi, dan garam). Metabolit sekunder yang dihasilkan diekstrak menggunakan pelarut etil asetat yang kemudian fraksi etil asetat dipisahkan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif. Selanjutnya fraksi hasil kromatografi ditentukan karakteristiknya menggunakan spektrometer massa, spektrofotometer inframerah, dan ultraviolet. Jamur yang dibiakkan dalam medium ME menghasilkan metabolit sekunder lebih banyak (0,0756 + 0.0109 gram metabolit ekstrak etil asetat/liter medium kultur dan 0,1020 0,0231 gram metabolit ekstrak etil asetat/liter medium kultur yang diasamkan) dibanding yang dibiakkan dalam dua medium lainnya. Pemisahan dengah KLT preparatif terhadap ekstrak etil asetat menghasilkan 6 noda. Pengujian selanjutnya terhadap salah satu noda (nomor 4) memberikan dugaan senyawa yang terkandung dalam medium kultur jamur Ganoderma sp. berdasarkan spektrum massa, Inframerah, dan ultraviolet adalah senyawa seskuiterpen 2,6-dimetil-3-n-oktildekahidronaftalena dengan beberapa senyawa golongan alkohol dan alkena.