Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164157| Title: | Pewilayahan Tanaman Mangga dan Jambu Mete di Sulawesi Tenggara |
| Authors: | Handoko A.N, Abujamin Khomarudin, M.Rokhis |
| Issue Date: | 1998 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Latar belakang penelitian ini adalah tingkat konsumsi buah-buahan di Indonesia masih rendah, sedangkan limapuluh persen produksi mangga di pulau Jawa. Disamping itu, luas lahan kering di Sulawesi Tenggara adalah 1,62 juta ha yang kemungkinan dapat dikembangkan untuk tanaman mangga, seperti halnya jambu mete yang telah berhasil di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menyusun peta kesesuaian tanaman mangga dan jambu mete di Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah menghubungkan antara kondisi iklim dengan produktivitas tanaman mangga berdasarkan data yang didapat di Pulau Jawa (Handoko et al., 1997). Untuk jambu mete, metode serupa juga digunakan. Produktivitas tanaman yang tinggi menunjukkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman. Hubungan kondisi iklim dengan produktivitas kemudian menentukan indeks kesesuaian iklim terhadap tanaman. Hubungan yang diperoleh pada tanaman mangga dibandingkan dengan hubungan yang terdapat pada tanaman jambu mete Kesesuaian tanah diperoleh dengan data peta tanah tinjau dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (PUSLITTANAK) Bogor. Data yang diambil adalah drainase, kelerengan dan kedalaman tanah. Hasil kesesuaian iklim kemudian di tumpang-tindihkan (ovelay) dengan kesesuaian tanah. Perangkat lunak yang digunakan dalam metode ini adalah Software Arc/Info, Surfer Mapping System dan Arc-view. Penelitian ini menghasilkan suatu model hubungan kondisi iklim dengan produktivitas tanaman yang sama antara mangga dan jambu mete. Hal ini membuktikan bahwa tanaman yang masih dalam satu famili memiliki respon yang serupa terhadap iklim Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini menghasilkan peta (gambar) kesesuaian iklim, tanah dan overlay antara iklim dan tanah. Penelitian ini juga menghasilkan luas daerah kesesuaian yang meliputi 58 kecamatan yang terdapat di Sulawesi Tenggara. Luas daerah yang sangat berpotensi berdasarkan iklim pada tanaman mangga dan jambu mete adalah 16 338 ha (0,4% dari luas propinsi), sedangkan yang sangat tidak berpotensi adalah 982 278 ha (26,53% dari luas propinsi). Berdasarkan kesesuaian tanah, luas daerah yang sesuai untuk tanaman mangga dan jambu mete berbeda. Untuk mangga daerah yang sesuai seluas 128 263 ha (3,5% dari luas propinsi), sedangkan jambu mete memiliki luas daerah sesuai sebesar 570 526 ha (15,4% dari luas propinsi). Hal yang membedakan adalah faktor kedalaman tanah. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa kesesuaian iklim tanaman mangga dan jambu mete relatif sama, sedangkan kesesuaian tanahnya berbeda. Hasil overlay iklim dan tanah menunjukkan luas daerah kesesuaian antara tanaman mangga dan jambu mete berbeda. Luas daerah yang paling berpotensi (iklim sesuai dan tanah sesuai) pada tanaman mangga adalah 35 163 ha (0,9% dari luas propinsi), lebih sempit dari tanaman jambu mete (111 337 ha (3% dari luas propinsi)). Jambu mete dengan luas 3% dapat berproduksi tinggi karena pengembangan jambu mete di Sulawesi Tenggara intensif. Jadi untuk pengembangan mangga dengan luas 0,9% akan dapat berhasil jika dilakukan secara intensif. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164157 |
| Appears in Collections: | UT - Geophysics and Meteorology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G98mrk.pdf Restricted Access | Fulltext | 56.39 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.