Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164156Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Santosa, Imam | - |
| dc.contributor.advisor | Effendy, Sobri | - |
| dc.contributor.author | Rachmat, Marsudi | - |
| dc.date.accessioned | 2025-07-08T02:25:28Z | - |
| dc.date.available | 2025-07-08T02:25:28Z | - |
| dc.date.issued | 1998 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164156 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kegagalan panen padi akibat penentuan awal tanam yang tidak seksama pada lahan tadah hujan dan lahan kering yang sering disebabkan karena distribusi hujan tidak merata. Penelitian diawali dengan membagi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Subang menurut pola hujan bulanan menggunakan analisis komponen utama dan analsis gerombol. Pada masing-masing sub wilayah pola hujan yang dihasilkan, dipilih beberapa stasiun hujan yang dapat mewakili sub wilayah pola hujan. Kemudian dilakukan analisis hujan periode mingguan menggunakan sebaran gamma pada peluang 75%, 60% dan 50% untuk dilampaui. Selanjutnya kebutuhan air tanaman pangan periode mingguan ditentukan dengan metode Thornthwaite yang dikoreksi dengan faktor tanaman pangan. Penentuan musim tanam dilakukan dengan memplot histogram curah hujan berpeluang 75%, 60% dan 50% untuk dilampaui dengan nilai evapotranspirasi tanaman pangan. Hasil analisis komponen utama dan analisis gerombol menunjukkan bahwa Kabupaten Bekasi, Karawang dan Subang dapat dikelompokkan atas 6 wilayah pola hujan. Berdasarkan 6 tipe pola hujan, dipilih 10 stasiun hujan untuk dilakukan analisis data hujan mingguan menggunakan sebaran gamma. Curah hujan mingguan berpeluang 75% untuk dilampaui dapat digunakan untuk wilayah pola hujan tupe V (Stasiun Serangsari). Dengan penentuan ini, awal tanam padi adalah awal bulan November. Jika diinginkan penanaman padi dua kali setahun, sebaiknya menggunakan peluang 60% untuk dilampaui. Untuk wilayah pola hujan tipe IV(Stasiun Cibarusah dan Subang) disarankan menggunakan curah hujan berpeluang 60% untuk dilampaui. Awal tanam padi dimulai pada minggu ke-47 (akhir bulan November) untuk Cibarusah dan minggu pertama (awal Januari) untuk Subang. Wilayah yang memiliki pola hujan tipe I dan III (Batujaya, Cikarang, Rengasdengklok, Karawang, Pusakanegara) secara historis menerima curah hujan cukup rendah. Sehingga penentuan musim tanam padi dan palawija hanya dapat menggunakan curah hujan berpeluang 50% untuk dilampaui. Pada wilayah ini awal musim tanam padi bervariasi antara minggu ke-47 sampai minggu ke-50 yakni akhir bulan November sampai pertengahan Desember. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Data Hujan Untuk Menentukan Musim Tanam Padi dan Palawija pada Lahan Tadah Hujan di Kabupaten Bekasi, Karawang dan Subang | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Geophysics and Meteorology | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G98mra.pdf Restricted Access | Fulltext | 20.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.