Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164155Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Barizi | - |
| dc.contributor.advisor | Sunarlim, Bunawan | - |
| dc.contributor.author | Permata, Meily Ika | - |
| dc.date.accessioned | 2025-07-08T02:24:34Z | - |
| dc.date.available | 2025-07-08T02:24:34Z | - |
| dc.date.issued | 1998 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164155 | - |
| dc.description.abstract | Pola anakan ialah cara seseorang atau sekelompok orang memilih makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial. Pola makan meliputi jenis makanan, frekuensi makan, waktu makan, porsi makan dan pantangan makan. Pada penelitian kali ini pola makan yang ingin dilihat yaitu berdasarkan frekuensi makan, waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Mahasiswa seringkali disebut sebagai kelompok yang rawan gizi dan mempunyai pola makan yang tidak begitu baik. Berbagai kesibukan, aktifitas dan perkuliahan yang menuntut konsentrasi dan energi yang tinggi selayaknya diimbangi dengan gizi, protein dan kalori makanan yang seimbang. Lubis (1993) menyatakan bahwa rata-rata konsumsi energi dan protein mahasiswa masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola konsumsi mahasiswa FMIPA IPB khususnya pola makan dan melihat apakah ada perbedaan dalam pola makan berdasarkan jenis kelamin, tingkatan kuliah (angkatan) dan status tempat tinggal. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuisioner dengan respondennya yaitu seluruh mahasiswa FMIPA IPB angkatan 31, 32, 33 dan 34. Selain data kuisioner juga digunakan data hasil wawancara dengan beberapa orang responden yang dianggap mewakili, dimana pertanyaan tentang pola makan yang diajukan dalam wawancara ini bersifat lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan metode sensus dan dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada semua anggota populasi pada saat berlangsungnya ujian semester mata kuliah wajib. Pemilihan responden untuk wawancara berdasarkan kepada penarikan contoh dengan pertimbangan. Hasil wawancara tersebut kemudian dipakai sebagai contoh kasus (ilustrasi) yang dapat menggambarkan dengan lebih mendalam tentang pola makan mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa FMIPA IPB makan tiga kali atau dua kali sehari. Walaupun ditemukan mahasiswa yang makan hanya satu kali sehari tetapi persentasenya sangat kecil (hanya 0.62%). Jumlah mahasiswa yang makan pagi cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang makan siang atau malam. Makan pagi umumnya berupa nasi, tetapi tak sedikit yang makan mie, roti atau lain-lainnya. Tetapi ada yang makan paginya tidak berupa makanan melainkan hanya berupa minuman seperti kopi. susu dan lain-lain. Menu makan pagi yang terbanyak yaitu nasi telur dan roti. Susu merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi pada saat makan pagi. Hampir seluruh mahasiswa makan nasi pada saat makan siang dan malam. Menu makan siang dan malam yang paling banyak dikonsumsi yaitu nasi ikan, nasi daging dan nasi telur. Terdapat beberapa perbedaan dalam pola makan berdasarkan jenis kelamin ataupun status tempat tinggal. Tidak ditemukan perbedaan yang berarti dalam pola makan berdasarkan angkatan. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara jenis kelamin dan status tempat tinggal dengan pola makan mahasiswa tetapi tidak demikian halnya dengan angkatan. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Pola Makan Mahasiwa FMIPA IPB | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Statistics and Data Sciences | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G98MIP.pdf Restricted Access | Fulltext | 37.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.