Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164150| Title: | Optimalisasi Ekstraksi dan Pemurnian Isoenzim Daun Meranti Merah (Shorea leprosula MIQ) (Extraction Optimization and Purification of Isoenzymes from Leaves of Red Meranti (Shorea leprosula MIQ)). |
| Authors: | Darusman, Latifah K. Ambarsari, Laksmi Batubara, Irmanida |
| Issue Date: | 1998 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Studi keragaman genetika pada beberapa spesies tanaman hutan telah dilakukan. Analisis keragaman genetika pada meranti merah (Shorea leprosula MIQ) untuk mempermudah pengadaan bibit yang baik belum dilakukan di Indonesia. Salah satu tahap analisis isoenzim yang perlu diperhatikan adalah pemilihan larutan ekstraksi yang optimal dan perlakuan pemurnian ekstrak, karena larutan ekstraksi dan komposisinya mempengaruhi aktivitas enzim. Optimalisasi ekstraksi dilakukan dengan pemilihan delapan larutan ekstraksi yang dilihat keberhasilannya pada analisis isoenzim daun meranti merah dengan teknik elektroforesis gel pati kentang. Isoenzim yang dianalisis yaitu Aspartat Aminotransferase (AAT), malat dehidrogenase (MDH), fosfoglukonat dehidrogenase (PGD), asam fosfatase (ACP), esterase (EST), dan peroksidase (PER). Selain itu dilakukan pemurnian terhadap ekstrak melalui tahapan sentrifugasi 10000 g selama 10 menit, pengendapan dengan amonium sulfat kejenuhan 70%, dan dialisis. Hasil optimalisasi menunjukkan bahwa larutan ekstraksi WWIII (larutan ekstraksi untuk jaringan dengan kadar fenolik tinggi (Wendel & Weeden, 1989))mampu mengekstraksi isoenzim AAT, MDH, ACP, PER, dan EST dengan baik. Larutan ekstraksi WWIII terdiri dari bufer tris HCl 100mM pH 7.5, PVP 10%, natrium tetraborat 200mM, BSA 1%, DIECA 20mM, merkaptoetanol 0.0001%, asam askorbat 250mM, natrium bisulfit 20mM, dan sukrosa 7%. Isoenzim PGD tidak memberikan pita berwarna biru. Pemurnian untuk analisis isoenzim pada gel pati kentang tidak selalu perlu dilakukan. Pengendapan dengan amonium sulfat dan dialisis akan menyebabkan pita isoenzim berkurang aktivitasnya dan dapat menyebabkan jumlah pita berkurang. Pita isoenzim ACP dan EST memberikan hasil lebih baik setelah dialisis dibandingkan setelah pengendapan sehingga dapat digunakan sebagai penanda genetika. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164150 |
| Appears in Collections: | UT - Chemistry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G98IBA.pdf Restricted Access | Fulltext | 33.09 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.