Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164133
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTjondronegoro, Puspa Dewi-
dc.contributor.advisorErmayanti, Tri Muji-
dc.contributor.authorRahman, Zacky Arif-
dc.date.accessioned2025-07-08T01:47:53Z-
dc.date.available2025-07-08T01:47:53Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164133-
dc.description.abstractKetidakmampuan berbunga pada nilam menyebabkan keragaman genetiknya sempit. Salah satu alternatif memperbaiki sifat suatu tanaman adalah dengan transformasi genetik dengan menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepekaan nilam terhadap trans-formasi dan kemampuan regenerasi kalus nilam hasil transformasi dengan A. tumefaciens LBA 4404 rolC. Eksplan yang digunakan adalah batang nilam berumur dua bulan. Galur bakteri yang digunakan adalah A. tumefaciens LBA 4404 ro/C yang membawa gen penanda nptII (neomisin fosfotransferase) yang mengekspresikan sifat resisten terhadap kanamisin. Media LB digunakan untuk menumbuhkan bakteri sedangkan media MS yang mengandung BAP 1, 2 dan 3 mg/l dipergunakan untuk regenerasi kalus. Tunas yang diduga sebagai hasil transformasi ditumbuhkan pada media MS yang mengandung 50. 100 dan 200 mg/1 kanamisin untuk mengetahui resistensinya terhadap antibiotik tersebut. Dua minggu setelah infeksi diamati persen pembentukan kalus dan tunas. Delapan minggu setelah pe-nanaman pada media regenerasi diamati jumlah tunas yang terbentuk per eksplan serta laju bobot basah kultur. Tunas yang mampu bertahan hidup pada media yang mengandung antibiotik kanamisin juga dicatat Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang yang dinfeksi dengan 4. tumefaciens dapat membentuk kalus 5-8 hari setelah infeksi dengan persentase sebesar 12% dan kalus juga terbentuk pada kontrol (2.7%). Kultur kalus hasil transformasi yang dipindahkan ke media regenerasi yang mengandung BAP 1 mg/1 mampu berkembang membentuk tunas sebanyak 7,7 per eksplan. Hasil ini merupakan nilai yang terbaik bila dibandingkan dengan perkembangan tunas yang ditanam pada media MS yang mengandung BAP 2 dan 3 mg/l. Kultur hasil transformasi pada media MS yang mengandung BAP 1 mg/1 mempunyai laju bobot basah tertinggi dibandingkan dengan kultur lainnya pada saat kultur berumur 4, 6 dan 8 minggu. Pada umur yang sama kalus hasil transformasi mempunyai bobot basah yang lebih tinggi dari kalus yang normal. Tunas nilam hasil transformasi mampu bertahan pada konsentrasi kanamisin 100 mg 1 (8.3%), sedangkan tunas bukan hasil transformasi masih mampu hidup pada konsentrasi kanamisin 50 mg/l (16,7%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTransformasi Nilam (Pogostemon cablin Benth.) dengan Agrobacterium tumefaciens LBA 4404 rolC (Transformation of Pogostemon cablin Benth. with Agrobacterium tumefaciens LBA 4404 rolC).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G97ZAR.pdf
  Restricted Access
Fulltext19.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.