Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164101Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Musa, M. Sjarkani | - |
| dc.contributor.advisor | Buono, Agus | - |
| dc.contributor.author | Rosidin | - |
| dc.date.accessioned | 2025-07-08T01:10:40Z | - |
| dc.date.available | 2025-07-08T01:10:40Z | - |
| dc.date.issued | 1997 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164101 | - |
| dc.description.abstract | Dalam karya ilmiah ini pengaruh periode laktasi dan durasi tiap laktasi terhadap produksi susu dianalisis dengan teknik regresi diboboti. Data repeated observation yang digunakan adalah data catatan produksi susu tak-lengkap sapi perah Fries Holland di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Baturraden Jawa Tengah. Data time series yang dikumpulkan adalah dari tahun 1983 sampai 1991. Penggunaan teknik analisis regresi biasa atau ordinary least squares (OLS), menghasilkan: P-695.6+714.1L+12.7769 D-1010.8L-0.0066 D². Sedangkan P adalah produksi susu dari tiap individu sapi pada laktasi ke-t selama d, hari produksi (liter). Ladalah periode laktasi dan D adalah durasi panjang laktasi (hari). Pemeriksaan anggapan-anggapan yang berkenaan dengan sisaan-sisaan dari model tadi menunjukkan bahwa ragam-ragam yang dihasilkan tidak konsisten. Biang keladi ketak-konsistenan ragam-ragam ternyata bersumber dari keragaman durasi-durasi laktasi, yang terjadi karena beberapa pengamatan berpengaruh besar terhadap model. Perbaikan model dilakukan dengan teknik analisis regresi diboboti atau weighted least squares (WLS) yang menghasilkan: P = 23.2+505.6L+4.471 D-816.2L2+0.021595 D²-0.000028 D³ Dibandingkan dengan OLS yang memberikan R = 65.6%, model yang diberikan WLS memiliki derajat keterandalan yang lebih tinggi (R = 75.2%), Model untuk masing-masing periode laktasi juga dicoba untuk dianalisis menggunakan teknik analisis regresi biasa. Dalam hal ini produksi susu merupakan fungsi dari durasi laktasi dalam laktasi. Untuk periode-periode laktasi dua sampai enam dan sembilan, panjang durasi berpengaruh terhadap produksi susu dengan trend yang bersifat linear. Sedangkan untuk periode laktasi satu, trend pengaruh panjang durasi laktasi adalah bersifat kuadratik. Khusus untuk periode laktasi ketujuh dan kedelapan, durasi laktasi berpengaruh secara linear setelah data di modelkan pada double logaritma. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Teknik Regresi WLS untuk Menduga Produksi Susu Sapi Perah FH Catatan Tak-lengkap | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Statistics and Data Sciences | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G97ROS.pdf Restricted Access | Fulltext | 19.22 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.