Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164029| Title: | Perbandingan Metode Ekstraksi untuk Assay Enzim Kitinase dari Scleroderma columnare dan Trichoderma harzianum |
| Authors: | Darusman, Latifah K. Djauhari, Edy Nurlia, Nunung |
| Issue Date: | 1997 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penggunaan bahan hayati sebagai agen pengendali penyakit tanaman (biokontrol) merupakan alternatif untuk menghindari penggunaan antibiotika maupun senyawa kimia yang berbahaya bagi mahluk hidup. S. columnare dan T. harzianum mampu menghasilkan enzim kitinase yang berperan sebagai enzim antagonis terhadap mikroorganisme. Penelitian tentang penentuan aktivitas enzim kitinase meliputi beberapa tahap. Pada tahap pertama dilakukan penumbuhan isolat S. columnare dan T. harzianum pada media Potato Dextrose Agar (PDA) yang diteruskan dengan penanaman pada media Malt Extract (ME). Selanjutnya diekstraksi dengan tiga metode yaitu dengan menggunakan ammonium sulfat jenuh 80%, etanol 50%, dan polietilen glikol-6000 (PEG-6000) 50%. Ekstraksi dilakukan dengan cara mengendapkan enzim dengan diikuti oleh pelarutan kembali oleh sejumlah kecil pelarut. Kemudian dimurnikan dengan filtrasi gel dan diuji aktivitasnya dengan teknik spektrofotometri. Pada penelitian ini dibandingkan tiga metode ekstraksi untuk penentuan aktivitas enzim kitinase yaitu menggunakan ammonium sulfat, etanol, dan PEG-6000 yang diharapkan dapat menghasilkan aktivitas enzim kitinase yang tinggi. Ammonium sulfat menghasilkan aktivitas enzim kitinase yang paling tinggi dari T. harzianum dan S. columnare dibandingkan etanol dan PEG-6000, Aktivitas enzim kitinase yang dihasilkan oleh pengekstrak ammonium sulfat, etanol, dan PEG-6000, pada T. harzianum menghasilkan aktivitas berturut-turut 9,40.10 U/ml, 8,92.10 U/ml, dan 9,17.10 U/ml, sedangkan pada S. columnare yaitu 8,19.102 U/ml, 7,46.102 U/ml, dan 7,74.102 U/ml. Teknik pemurnian menghasilkan penurunan aktivitas enzim kitinase, tetapi meningkatkan aktivitas spesifik. Aktivitas spesifik enzim kitinase yang dihasilkan oleh pengekstrak ammonium sulfat, etanol, dan PEG-6000 pada 7. harzianum menghasilkan aktivitas berturut-turut 6,72 U/mg, 5,28 U/mg, dan 6,12 U/mg, sedangkan pada S. columnare 4,31 U/mg, 3,24 U/mg, dan 3,69 U/mg. Jadi pengekstrak yang paling efektif dalam ekstraksi enzim kitinase adalah dengan menggunakan ammonium sulfat karena selain menghasilkan aktivitas yang paling tinggi, keefektifan pengendapannya juga tinggi yaitu endapan yang dihasilkan cukup banyak, proses ekstraksinya tidak terlalu lama, pengerjaannya mudah, dan harganya relatif murah. Dari hasil penelitian ini, juga dapat diketahui bahwa T. harzianum sebagai cendawan nonmikoriza menghasilkan aktivitas enzim kitinase yang lebih tinggi dibandingkan S. columnare yang merupakan cendawan mikoriza. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164029 |
| Appears in Collections: | UT - Chemistry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G97NNU.pdf Restricted Access | Fulltext | 30.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.