Pengaruh Variasi Kepadatan Relatif terhadap Efektivitas Fly Ash dalam Stabilisasi Tanah Pasir untuk Mitigasi Likuefaksi

Abstract

Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi yang berpotensi memicu likuefaksi, terutama pada tanah pasir jenuh dengan kepadatan relatif rendah di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi kadar fly ash tipe C (5%, 10%, 15%), kepadatan relatif/DR (50%, 70%, 90%), dan masa curing (7 dan 14 hari) terhadap kuat tekan bebas (UCS) tanah pasir jenuh (SR 100%) sebagai mitigasi likuefaksi. Metode yang digunakan, meliputi pengujian sifat fisik tanah, pembuatan sampel dengan variasi kadar fly ash dan DR, serta pengujian UCS masa curing selama 7 dan 14 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan kadar fly ash, tingkat DR, dan masa curing terbukti dapat meningkatkan nilai UCS. Nilai UCS tertinggi tercatat pada variasi 15% fly ash dan DR 90%, yaitu sebesar 426,22 kPa (7 hari) dan 438,57 kPa (14 hari). Peningkatan UCS paling optimal terjadi pada penambahan fly ash dari 5% ke 10% serta peningkatan DR dari 50% ke 70%. Peningkatan tertinggi dari 7 ke 14 hari terjadi pada kombinasi DR 50% dan 5% fly ash dengan peningkatan 2,00 kali lipat. Kombinasi DR 70% dan 10% fly ash efektif untuk aplikasi lapangan karena menghasilkan UCS melebihi batas minimum likuefaksi dengan efisiensi material dan tingkat pemadatan yang realistis secara konstruksi lapangan.

Indonesia has a high risk of earthquakes that may trigger liquefaction, especially in saturated sandy soils with low relative density in coastal areas. This study aims to analyze the effects of type C fly ash content (5%, 10%, 15%), relative density (50%, 70%, 90%), and curing time (7 and 14 days) on the uniaxial compressive strength (UCS) of saturated sand (SR 100%) as a liquefaction mitigation effort. Methods include testing soil physical properties, preparing samples with different fly ash contents and densities, and conducting UCS tests after 7 and 14 days of curing. The results show that increasing fly ash content, density, and curing time improves UCS values. The highest UCS was found at 15% fly ash and 90% density, with 426.22 kPa (7 days) and 438.57 kPa (14 days). The most significant increase occurred when fly ash increased from 5% to 10% and density from 50% to 70%. The highest UCS gain from 7 to 14 days was at 50% density and 5% fly ash, with a 2.00-fold increase. The 70% relative density and 10% fly ash combination is effective for field application, producing UCS above the liquefaction threshold with efficient material use and realistic compaction in field conditions.