Analisis Deret Waktu Terhadap Fluktuasi Nilai Ekspor Udang ke Jepang

Abstract

Jepang merupakan pasar utama ekspor udang Indonesia. Nilai ekspor udang Indonesia ke Jepang selain dipengaruhi oleh musim pemeliharaan, penangkapan dan ekspor sebelumnya juga dipengaruhi oleh daya saing ekspor Indonesia dengan negara-negara pesaing. Negara-negara pesaing Indonesia adalah RRC, Thailand, Taiwan, Korea, Filipina dan Malaysia. Tiap negara mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing dalam hal mutu produk, luas lahan, jumlah tenaga kerja, harga tenaga kerja, jarak negara yang bersangkutan ke Jepang, teknologi yang digunakan dan musim masing-masing negara. Daya saing ekspor udang Indonesia diukur dengan menggunakan nilai TSR (Trade Specialization Ratio) Indonesia mempunyai daya saing ekspor yang kuat terhadap Koera dan Taiwan dan sangat kuat terhadap Filipina dan Malaysia. Sedangkan daya saing lemah terhadap RRC dan Thailand. Penyimpangan nilai dan harga ekspor dianalisis dengan pemulusan deret Fourier. Dugaan deret Fourier akan menghasilkan nilai yang hampir berimpit dengan nilai sebenarnya. Untuk memperoleh persentase penyimpangan antar bulan dilakukan pergeseran awal periode pendugaan. Nilai MAPE tertinggi adalah pada awal periode April dan Mei sedangkan terendah terjadi pada awal periode Januari, Februari dan Agustus Perubahan nilai ekspor tidak merubah harga ekspor. Harga ekspor masih cenderung sama sekalipun nilai ekspor meningkat tajam Pada saat terjadi musim dingin di RRC, harga udang Indonesia mengalami kenaikan. Proyeksi nilai ekspor bulanan sampai tahun 2000 dilakukan dengan menggunakan regresi deret waktu yang memasukkan unsur cosinus sebagai peubah bebas. Dengan menggunakan regresi semacam ini, nilai-nilai proyeksi untuk tahun 1997 mengikuti pola nilai-nilai sebelumnya, sedangkan untuk tahun 1998-2000 nilai-nilai tersebut menunjukkan fluktuasi yang semakin tajam.