Aplikasi Model ORYZA I Untuk Menduga Potensi Produksi Lima Varietas Padi (Oryzae sativa) di Lampung Berdasarkan Unsur Radiasi dan Suhu Udara (The Applications of Oryza 1 Model to Estimate Productions Potentials of Five Rice Varieties (Oryzae sativa) Based on Radiations and Temperatur at Lampung Province)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menduga potensi produksi lima varietas padi berdasarkan unsur radiasi surya dan suhu udara dengan empat tingkat pemupukarı (di dua lokasi di Lampung) dengan menggunakan aplikasi paket program simulasi ORYZA_L. Hipotesa yang digunakan adalah setiap perubahan input (iklim) menyebabkan perubahan potensi hasil, terdapat beberapa alternatif waktu tanam untuk mendapatkan hasil yang optimum, dan terdapat perbedaan potensi hasil tiap varietas tanaman pada kondisi iklim yang sama. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 1995 di Balittan Bogor, dengan mengambil data sekunder dari lokasi Branti dan Taman Bogo (Lampung). Pendugaan potensi produksi tanaman padi menggunakan model pertumbuhan tanaman melalui pendekatanekofisiologi dan potensi genetik tanaman. Model simulasi yang digunakan adalah ORYZA 1 yang khusus digunakan pada simulasi aras 1 yaitu potensi hasil suatu tanaman (dengan peubah genetik tertentu) pada suatu kondisi iklim, dengan asumsi bahwa air, faktor tanah dan hara pada kondisi optimal, laju pertumbuhan tanaman hanya dipengaruhi oleh radiasi surya dan suhu udara. Perlakuan yang digunakan adalah simulasi waktu tanam, simulasi varietas dan simulasi fraksi nitrogen. Dengan perlakuan yang digunakan maka masukan model terdiri dari karakteristik fenologi kultivar, pertanaman dan cuaca. Sebagaio hasil keluarannya adalah umur tanaman, ILD, biomas dan potensi hasil (ton/ha gabah kering). Potensi produksi keluaran simulasi ORYZA I tidak berbeda nyata untuk kedua lokasi penelitian, tetapi secara umum lokasi Branti lebih besar dari Taman Bogo. Potensi produksi tertinggi pada pemupukan 120 kg N/ha sebagai patokan untuk daerah Taman Bogo dan Branti dicapai oleh varietas IR74 sebesar 7.6 ton/ha dan 8.7 ton/ha, kemudian diikuti oleh varietas IR70 (7.4 ton/ha dan 8.3 ton/ha) varietas Cisadane (6.5 ton/ha dan 8.3 ton/ha), variertas Way Seputih (6.1 ton/ha dan 8.3 ton/ha), varietas IR64 (5.6 ton/ha dan 6.6 ton/ha). Waktu tanam yang terbaik untuk mencapai potensi produksi tertinggi pada lokasi Taman Bogo untuk varietas IR64, Cisadane dilakukan pada dasarian 1 Desember dan 11 Desember, varietas IR70 dan IR74 dapat dilakukan pada dasarian II November, sedangkan varietas way Seputih pada dasarian II Oktober. Pada lokasi Branti waktu tanam terbaik untuk varietas IR64, IR70, IR74, Cisadane dan way Seputih dapat dilakukan pada dasarian II dan III Oktober. Penambahan kandungan nitrogen daun sampai dengan pemupukan 200 kg N/ha akan meningkatkan nilai biomas. ILD dan potensi produksi tiap varietas. Peningkatan potensi produksi dari kandungan N daun pada pemupukan 120 kg N/ha menjadi 150 kg N/ha dan 200 kg/ha sebesar 11.4% dan 24.2% dicapai oleh varietas Cisadane dan Way Seputih. Sedangkan penurunan terbesar potensi produksi dari kandungan N daun pada pemupukan 120 kg N/ha menjadi 100 kg N/ha sebesar 9.9% dicapai oleh varietas Cisadane. Perbedaan kondisi iklim kedua lokasi penelitian sebagai masukan model memberikan perbedaan potensi produksi. Potensi produksi tertinggi tiap lokasi dan varietas dicapai pada waktu tanam berbeda. Peningkatan kandungan nitrogen daun menyebabkan meningkatnya potensi produksi.