Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163857| Title: | Analisis Gerombol Berdasarkan Beberapa Indikator Kesejahteraan Rakyat di Kabupaten Tangerang |
| Authors: | Notodiputro, Khairil Anwar Aunuddin Juanda, Bambang |
| Issue Date: | 1996 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengelompokkan ke-camatan-kecamatan yang ada di daerah kabupaten Tangerang berdasarkan 11 indikator Kesra yang diamati sebagai krite-ria pengelompokan, dengan menggunakan analisis gerombol. Ukuran kedekatan atau keserupaan antar kecamatan yang dipergunakan dalam analisis gerombol adalah jarak Euclidus. Sedangkan metode gerombol yang digunakan adalah penggerom-bolan bertingkat Rata-rata Kelompok. Penggerombolan dilakukan dengan mengkombinasikan be-berapa indikator untuk melihat kekonsistenan hasil yang diperoleh. Hasil penggerombolan sangat tergantung dari indikator yang digunakan sebagai kriteria penggerombolan. Penggerombolan yang seharusnya menggunakan 11 indikator Kesra, dapat diwakili oleh 10 indikator Kesra. Pemotongan dendogram dilakukan pada jarak penggabung-an 4.2058 dan diperoleh 5 gerombol, yang 3 gerombol dian-taranya hanya terdiri dari satu kecamatan. Penggerombolan kecamatan di daerah Tangerang ini selain deri segi numerik baik, yaitu dengan koefisien korelasi kofenetik 0.824, pe-nampakan hasilnya juga relevan bila ditinjau dari pola pengelompokan yang terbentuk. Kecamatan-kecamatan yang berada di sekitar Jakarta cenderung mengelompok karena mempunyai gambaran kesejahte-raan tertentu yang dicirikan oleh nilai yang relatif ting-gi untuk indikator kepadatan penduduk, persentase penca-paian target akseptor baru, rasio murid-sekolah dan nilai yang relatif rendah untuk rata-rata persediaan kalori perkapita. Hasil penggerombolan ini jika ditinjau dari hubungan "centre-periphery", kecamatan Tangerang bisa dianggap pusat dan kecamatan lainnya sebagai daerah pendukung yang terse-bar di sekitarnya. Penyebaran daerah pendukung ini tidak berpola konsentris, tapi cenderung berkembang ke arah ibu-kota Jakarta dan kabupaten Bogor. Keadaan ini mungkin ka-rena interaksiiatau perembesan inovasi dari Jakarta dan Bogor lebih kuat dibandingkan interaksi dari arah barat (kabupaten Serang). Walaupun hasil penelitian ini sangat naif untuk meng-generalisasi pola kesejahteraan, namun dengan melihat pola pengelompokannya, perbandingan-perbandingan bisa dilakukan oleh analis lain sehingga berguna bagi perencana pemba-ngunan khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163857 |
| Appears in Collections: | UT - Statistics and Data Sciences |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G96BJU.pdf Restricted Access | Fulltext | 192.13 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.