Pengaruh Perubahan Potensial Redoks Terhadap Kelarutan Beberapa Zat Hara pada Tanah Tergenang

Abstract

Analisis beberapa zat hara pada tanah Dorowati kedalaman 0-20 cm, 20-40 cm serta canah Bandar Abung kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm meliputi penetapan kelarutan Fe to-tal, Fe, Mn, NO, NH, SO2, Cu2+, dan Zn2+ pada potensial redoks terkontrol +400, +200, +100, 0, -100, dan -200 mV. Tanah Dorowati dan Bandar Abung tergolong tanah masam dengan kandungan Ca. Mg. K. dan Na dapat tukar yang tidak tinggi. Potensial redoks tanah menurun dengan semakin lama penggenangan. Potensial redoks tertinggi dicapai tanah Bandar Abung keda-laman 20-40 cm sebesar 570 mV dan terendah dicapai tanah Bandar Abung kedalaman 0-20 cm sebesar -292 mV. Nilai pH naik dari keadaan masam (±4.5) menuju ke arah netral (±7.0). Kelarutan Fe¹ tanah Dorowati maksimum pada kisaran nilai potensial redoks 0-(-100) mV dan 115-130 mV pada tanah Bandar Abung. Kelarutan Mn²* maksimum terjadi pada potensial redoks terkontrol tertinggi masing-masing tanah.. Kelarutan nitrat maksimum tanah Dorowati 0-20 cm, 20-40 cm dan Bandar Abung 20-40 cm tercapai pada kisaran nilai potensial redoks 50-100 mV, kecuali tanah Bandar Abung 0-20 cm pada nilai ±100 mV dan kelarutan maksimum amonium tercapai pada potensial redoks tertinggi masing-masing tanah. Pada tanah Dorowati kedalaman 0-20 cm dan tanah Bandar Abung 20-40 cm, kelarutan maksimum sulfat dicapai pada potensial redoks -50-(-150) mV. Berbeda dengan tanah Dorowati kedalaman 20-40 cm dan tanah Bandar Abung 0-20 cm dicapai pada potensial redoks 0-100 mV. Kelarutan seng maksimum tanah Bandar Abung dicapai pada nilai potensial redoks. terkontrol tertinggi dan tanah Dorowati pada nilai potensial redoks 0-100 mV. Pada nilai potensial redoks 0-(-50) mV, kelarutan tembaga maksimum dicapai pada tanah Dorowati maupun tanah Bandar Abung.