Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163786| Title: | Seleksi Galur-Galur Bradyrhizobium japonicum Indigenus Toleran Medium Asam-Al. |
| Authors: | Imas, Tedja Wahyudi, Tri Endarini, Tantri |
| Issue Date: | 1995 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Peningkatan produksi kedelai dewasa ini lebih mengarah ke daerah-daerah dengan tanah yang korang subur di antaranya tanah berkeasaman tinggi dengan kandungan Al dan Mn tinggi serta Ca dan Prendah. Keadaan ini sangat mempengaruhi pertumbuhan bakteri bintil akar (BBA) yang bersimbio-sis dengan tanaman kedelai sehingga perlu dilakukan seleksi BBA yang toleran pada kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi terhadap 25 galur Bradyrhizobium japonicum indigenus asal Majalengka yang toleran pada medium agar dengan keasaman tinggi (pH 4.5) dan konsentrasi Al tinggi (50 µM) serta pada medium kaldu dengan keasaman tinggi (pH 4.5), konsentrasi Al tinggi (50 µM), Mn tinggi (200 µM), Ca rendah (50 µM) dan P rendah (5 µM). Selanjutnya mempelajari keterkaitan galur toleran asam-Al dengan produksi amonium. Seleksi koloni menggunakan suspensi galur uji berumur 5 hari pada medium MEK dengan kepekatan 10 sel/ml. Sebanyak 0.5 µl dari suspensi tersebut diteteskan masing-masing pada ke tiga medium agar Ayanaba er al yaitu LP (Low P), AS (asam) dan AL (aluminium) dengan waktu peng-amatan 10 hari. Pertumbuhan pada medium LP menyebabkan perubahan warna indikator menjadi kuning sedangkan pada medium AS dan AL. masing-masing menghasilkan 16 galur (64%) dan 9 galur (36%) yang berpenampakan koloni kuat. Tipe koloni galur uji tidak terkait dengan toleransinya pada medium agar asam-Al. Seleksi kemampuan hidup galur uji menggunakan suspensi berumur 5 hari pada medium MEK dengan kepekatan 10 sel/ml. Sebanyak 2% dari suspensi tersebut diinokulasikan ke dalam medium kaldu Keyser dan Munns K (pH 4.5 dan nutrien lengkap) dan P (pH 4.5 dan faktor-faktor keasaman). Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 25 hari meliputi pertumbuhan (spektrofotometer) dan peningkatan pH medium (pH meter). Pada tahap ini seluruh galur (9) toleran medium K dan hanya 2 galur di antaranya toleran medium P yaitu galur 11 dan 33 yang mampu mencapai kepekatan 10-10 sel/ml (OD 0.12-0.13) dalam waktu kurang dari 336 jam. Galur-galur toleran (11), intermediat (07) dan sensitif (18) yang masing-masing berumur 5 hari (MEK) dengan kepekatan 10 sel/ml ditumbuhkan sebanyak 2% di dalam medium kaldu Ayanaba et al. Pengamatan dilakukan setiap 5 hari sekali selama 25 hari untuk mempelajari keterkaitan per-tumbuhan (spektrofotometer), peningkatan pH medium (pH meter) dan jumlah amonium (Metode Biru Indofenol) yang dihasilkan. Korelasi antara pertumbuhan galur toleran (galur 11) pada medium LP dengan perubahan PH medium dan jumlah amonium menunjukkan hubungan yang kuat (0.7803 dan 0.7738), begitu juga pada medium AL. (0.9745 dan 0.9064). Keadaan ini menunjukkan bahwa galur 11 mampu mengaku-mulasi amonium pada kedua medium yang menyebabkan peningkatan pH medium. Pertumbuhan galur sensitif (18) pada medium LP menunjukkan korelasi yang kuat dengan peningkatan pH medium (0.9643) tetapi dengan jumlah amonium sangat lemah (-0.5608) dan pada medium AL korelasi kedua hubungan tersebut sangat lemah (-0.1828 dan -0.6499). Hal ini menun-jukkan pertumbuhan galur 18 pada medium LP masih dapat meningkatkan pH medium yang diduga tidak disebabkan oleh amonium yang dihasilkan. Sedangkan pada medium AL pertumbuhan galur 18 menurun diikuti penurunan pH dan jumlah amonium. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163786 |
| Appears in Collections: | UT - Biology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G95ten.pdf Restricted Access | Fulltext | 16.89 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.