Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163782| Title: | Identifikasi Protein Campuran Daging Hewan secara Imunodifusi Ganda Ouchterlony |
| Authors: | Girindra, Aisjah Roswiem, Anna P. Ratnaningsih, Sri Redjeki |
| Issue Date: | 1995 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Bahan asing yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan respon min tubuh melalui pembentukan antibodi. Antibodi yang dihasilkan ber sebut dapat bereaksi dengan antigen. Aktivitas antibodi terhadap ant Egen diuji dengan menggunakan metode Imunodifusi Ganda Ouchterlo-ny Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antiserum kelinci Terhadap antigen dari serum babi dan mengetahui kadar minimum pencam-puran daging babi pada daging sapi, kambing dan ayam yang masih membentuk garis presipitasi. Metode yang digunakan adalah metode munodifusi Ganda Ouchterlony. Metode ini didasarkan pada reaksi antara antigen dan antibodi dengan menggunakan media agar dalam cawan petri. Reaksi antigen-antibodi menghasilkan garis presipitasi ber-warna putih. Penelitian yang dilakukan meliputi preparasi antigen dari serum babi dengan perlakuan tanpa pemanasan maupun pemanasan 50, 75 dan 100°C selama 15 menit, preparasi antiserum kelinci setelah disuntik dengan antigen serum babi, preparasi daging campuran dari daging babi dengan daging sapi, kambing dan ayam pada kadar pencampuran 3%, 5%, 7% dan 10% melalui perlakuan tanpa pemanasan maupun pemanasan 50, 75 dan 100°C selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan reaksi antiserum Lerhadap antigen dalam media agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garis presipitasi dalam media agar masih terlihat jelas antara antigen ekstrak daging babi tanpa pemanasan dan pemanasan 50°C terhadap antiserum dari kelinci yang disuntik dengan serum babi tanpa pemanasan maupun pemanasan 50, dan 75°C. Untuk antiserum dari kelinci yang disuntik dengan serum babi pemanasan 100°C berinteraksi dan membentuk garis presipitasi hanya dengan ekstrak daging babi pemanasan 100°C. Sedangkan untuk antiserum dari kelinci yang disuntik dengan serum babi pemanasan 75°C tidak dapat membentuk garis presipitasi dengan ekstrak daging babi ретапавал 75°C. Garis presipitasi juga terbentuk antara antiserum kelinci dengan ekstrak daging campuran 5%, 7% dan 10% tanpa pemanasan dan pemanasan 50°C dan 100°C. Tetapi pada pencampuran 5% garis presipitasi terlihat tipis. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163782 |
| Appears in Collections: | UT - Chemistry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G95srr.pdf Restricted Access | Fulltext | 27.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.