Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163767
Title: Seleksi Bertahap Toleransi Asam-Al Sejumlah Galur Bradyrhizobium Japonicum.
Authors: Imas, Tedja
Saraswati, Rasti
Fitri, Rita
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Ditinjau dari segi agroekologi dan sifat fisiologi tanaman kedelai, daerah yang bermasalah bagi tanaman kedelai antara lain adalah daerah yang mempunyai pH rendah atau tanah asam. Tanah aram dengan pH 4.0-5.5 diketahui mempunyai kandungan unsur-unsur P. Ca dan Mo yang rendah serta konsentrasi Al, Mn dan Fe yang tinggi dan bersifat racun, sehingga berpengaruh terhadap bakteri bintil akar (BBA) yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut. Untuk itu perlu dilakukan seleksi BBA yang toleran terhadap kondisi tersebut. S Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi terhadap 25 galur Bradyrhizobium japoni-cum yang toleran pada medium agar dengan keasaman tinggi (pH 4.5) dan konsentrasi Al tinggi (50 AM) serta pada medium kaldu dengan keasaman tinggi (pH 4.5), konsentrasi Al tinggi (50 μΜ), Μπ tinggi (200 µM), Ca rendah (50 µM) dan P rendah (5 µM). Selanjutnya mempelajari keterkaitan galur toleran asam-Al dengan produksi amonium. Sebanyak 0.5 µl suspensi galur uji berumur 5 hari pada medium MEK (kepekatan 109 sel/ml) diteteskan masing-masing pada ketiga medium agar Ayanaba et al. yaitu medium LP (Low P) pH 7.0, AS (Asam) pH 4.5 dan AL (Aluminium) pH 4.5 yang mengandung 50 µM Al dengan waktu pengamatan 10 hari. Pertumbuhan pada medium LP menyebabkan perubahan warna indika-tor menjadi kuning sedangkan pada medium AS dan AL masing-masing menghasilkan 15 galur (60%) dan 12 galur (48%) yang berpenampakan koloni kuat. Untuk uji penegasan ciri toleransi asam-Al maka 2% dari suspensi galur uji berumur 5 hari pada medium MEK (kepekatan 10° sel/ml) diinokulasikan ke dalam medium kaldu asam Keyser dan Munns pH 4.5 (K) dan kaldu asam pH 4.5 dengan faktor-faktor keasaman 50 μΜ Α1, 200 μΜ Mn, 50 µM Ca dan 5 µMP (P). Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 25 hari meliputi pertumbuhan (spektrofotometer) dan peningkatan pH medium (pH meter). Pada tahap ini seluruh galur (12) toleran medium K dan hanya 2, galur diantaranya toleran medium P yaitu galur 43 dan 45 yang mampu mencapai kepekatan 100-10 sel/ml dalam waktu kurang dari 336 jam. Galur, toleran (43), intermediat (16) dan sensitif (20) yang berumur 5 hari (MEK) dengan kepekatan 10 sel/ml ditumbuhkan sebanyak 2% di dalam medium kaldu Ayanaba et al.. Pengamatan dilakukan setiap 5 hari sekali selama 25 hari untuk mempelajari keterkaitan pertumbuh-an (spektrofotometer), peningkatan pH medium (pH meter) dan jumlah amonium (Metode Biru Indofenol) yang dihasilkan. Korelasi antara pertumbuhan galur toleran (43) pada medium LP dengan perubahan pH medium (r = 0.9677) dan jumlah amonium (r = 0.6506) menunjukkan hubungan yang kuat, begitu juga pada ( r = 0.9635 dan r-9507. ini menunjukkan bahwa galur 43 mampu merigakumulasi amonium medium yang menyebabkan peningkatan pH medium. Pertumbuhan galur sensitif (20) pada medium LP menunjukkan korelasi yang kuat dengan peningkatan pH medium (r = 0.8466) tapi dengan jumlah amonium sangat lemah (r = - 0.3409) dan pada medium AL korelasi hubungan tersebut sangat lemah ( r = - 0.2327 dan r = - 0.3315 ). Hal ini menunjukkan pertumbuhan galur 20 pada medium LP masih dapat meningkatkan pH medium yang diduga dihasilkan oleh senyawa bukan amonium. Pada medium AL pertumbuhan galur 20 metnurun yang diikuti dengan penurunan pH dan jumlah amonium.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163767
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G95rfi.pdf
  Restricted Access
Fulltext12.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.