Sintesis, Isolasi, Dan Karakterisasi Sifat Aktif Permukaan Ester Sukrosa Laurat

Abstract

Umumnya gula di Indonesia digunakan sebagai bahan pangan, sedangkan negara Industri juga sebagai non-pangan. Usaha meningkatkan nilai ekonomi sukrosa sebagai non-pangan, yaitu dengan cara konversi kimia untuk menghasilkan turunan yang lebih bermanfaat. Ester sukrosa asam Lemak merupakan turunan yang paling penting, karena digunakan sebagai surfaktan non-ionik. Sebagai penghasil gula tebu yang potensial, Indonesia dapat memproduksi dan mengekspor ester sukrosa asam lemak sehingga meningkatkan nilai tambah sukrosa. Tujuan penelitian adalah menetapkan kondisi dan prosedur reaksi sintesis ester sukrosa laurat, memisahkan dan memurnikan ester hasil sintesis, dan menentukan tegangan permukaan dan nilai CMC-nya. Manfaat penelitian ialah diharapkan mengenalkan cara baru dalam mensintesis ester sukrosa laurat yang sesuai untuk bahan surfaktan. Metode penelitiannya: (1). Mensintesis ester sukrosa laurat melalui lauroil klorida, dan menganalisisnya (2). Mensintesis ester sukrosa laurat melalui reaksi transesterifikasi, dan mengana-lisisnya (3). Memisahkan dan memurnikan ester sukrosa laurat dengan kromatografi kolom, (4). Menentukan derajat substitusi ester sukrosa laurat, dan (5). Mengarakterisasi sifat aktif permukaan ester sukrosa laurat. Berdasarkan hasil percobaan, ester sukrosa derajat asilasi tinggi dapat disintesis melalui reaksi antara sukrosa dengan lauroil klorida dalam pelarut DMF pada suhu kamar selama 3 jam. Ester sukrosa heptalaurat murni yang diperoleh berwujud padatan kuning, tidak larut dalam air, larut dalam minyak, dan tidak bersifat surfaktan. Ester sukrosa monolaurat disintesis melalui reaksi trans-esterifikasi antara sukrosa dan metil laurat dengan katalis K₂CO, K, pada suhu 125°C selama 5 jam. 3 Ester ini berupa padatan putih, larut dalam air, dan bersifat surfaktan.