Analisis Profitabilitas Penggunaan Pakan Komplit Merek X dan Y pada Itik Petelur di PT Amar Farm Internasional

Abstract

Pakan menjadi biaya produksi dominan dalam peternakan itik petelur sekitar 60-70% dari biaya total produksi. Pakan komplit yang digunakan perusahaan cenderung memiliki harga yang tinggi di wilayah Yogyakarta, sehingga hadirnya pakan dengan merek berbeda yang cenderung terjangkau menjadi pertimbangan perusahaan dalam pergantian merek pakan. Penelitian ini bertujuan menganalisis produktivitas itik petelur, mengukur besaran tingkat keuntungan, dan menganalisis perbandingan tingkat keuntungan pada masing-masing merek pakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam pemilihan merek pakan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian yaitu post test only control design. Metode analisis yaitu deskriptif-kuantitatif dengan pendekatan produktivitas dan profitabilitas. Hasil penelitian menujukkan kelompok yang diberikan perlakuan (pakan X) memiliki produktivitas tinggi, didukung dengan harga pakan yang rendah menghasilkan keuntungan yang tinggi. Sehingga pakan X dapat dijadikan pilihan merek pakan untuk siklus saat ini dengan mengganti pakan lama (pakan Y) ke pakan baru (pakan X) secara bertahap serta untuk siklus produksi berikutnya dapat menggunakan langsung pakan X

Feed constitutes the most significant component of production costs in layer duck farming, accounting for approximately 60–70% of total production expenses. The complete feed commonly used by companies tends to be relatively expensive in the Yogyakarta region, prompting consideration of alternative, more affordable feed brands in making feed replacement decisions. This study aims to analyze the productivity of layer ducks, determine the level of profitability, and compare the profitability of different feed brands to inform corporate decision-making in feed selection. The research employed an experimental method using a post-test only control group design. Data analysis was conducted using a descriptive-quantitative approach, focusing on productivity and profitability indicators. The results indicate that the treatment group receiving Feed X exhibited higher productivity. Supported by its lower price, this resulted in greater profitability. Therefore, Feed X can be considered a suitable alternative for the current production cycle by gradually transitioning from the previous feed (feed Y) to new feed (feed X), and full adoption is suggested for subsequent production cycles.