Prioritas Pengembangan Hutan Kota di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung

Abstract

Tanjungpandan sebagai ibu kota Kabupaten Belitung terus mengalami perubahan kualitas lingkungan dan kurangnya luasan ruang terbuka hijau. Tujuan penelitian ini adalah menentukan lokasi prioritas hutan kota serta mengidentifikasi tipe dan bentuk hutan kota yang tepat. Penentuan lokasi prioritas hutan kota menggunakan algoritma sistem informasi geografis dengan variabel tutupan lahan, suhu permukaan, kerapatan kanopi hutan, kelerengan, dan pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi prioritas pengembangan hutan kota terletak pada Desa Perawas dan Desa Buluh Tumbang (78,06 ha), Desa Juru Seberang (35,53 ha), dan Kelurahan Parit (0,8 ha). Pengembangan hutan kota yang berada pada kawasan konservasi di Desa Perawas dan Buluh Tumbang tidak dapat dilakukan karena berbenturan dengan peruntukan kawasan menjadi kawasan taman hutan raya, namun hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan kegiatan restorasi. Tipe dan bentuk hutan kota yang dapat dikembangkan di Desa Juru Seberang adalah dengan tipe rekreasi dan perlindungan serta berbentuk menyebar, sedangkan di Kelurahan Parit adalah dengan tipe rekreasi dan berbentuk mengelompok.

Tanjungpandan as the capital of Belitung Regency, is experiencing changes in environmental quality and a lack of green open space. The aims of this study are to determine priority locations for urban forest development and to analyze the shapes and types of urban forest suitable for Tanjungpandan. The prioritization process employs Geographic Information Systems using variables such as land cover, land surface temperature, forest canopy density, land slope, and planning patterns. The results show that the priority locations for urban forest development are located in Perawas and Buluh Tumbang villages (78.06 ha), Juru Seberang village (35.53 ha), and Parit village (0.8 ha). The development of urban forests located in conservation areas in Perawas and Buluh Tumbang Villages cannot be carried out due to conflicts with the designation of the area as a taman hutan raya, but this can be taken into consideration for restoration activities. The type and shape of urban forest that can be developed in Juru Seberang Village is the recreation and protection type and spread out shape, while in Kelurahan Parit it is the recreation type and clustered shape.