Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163642| Title: | Pola Hydrotime dan Uji Mutu Fisiologis dengan Konsentrasi PEG 6000 Berbeda pada Dua Varietas Benih Terung (Solanum melongena L.) |
| Other Titles: | |
| Authors: | Qadir, Abdul Rosyad, Astryani Shafiyyah, Zahra Fauziah |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Produktivitas tinggi pada benih dihasilkan dengan penggunaan benih terung yang bermutu dan memiliki vigor yang tinggi. Pendekatan uji vigor mulai dikembangkan pada pola hydrotime. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pola kadar air benih pada beberapa PEG 6000 dan beberapa varietas benih terung (Solanum melongena L.) serta hubungannya dengan uji vigor pada mutu fisiologis benih. Penelitian ini dilakukan berdasarkan percobaan faktorial dua faktor yang dirancang secara Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Faktor pertama yaitu varietas, terdiri atas 2 taraf yaitu Tangguh F1 dan Bola Ungu. Faktor kedua yaitu varietas Tangguh F1 yang terdiri atas 4 taraf yaitu P0= 0%, P1= 5%, P2 = 10%, dan P3 = 15%, yang secara berurutan setara dengan potensial air (?) sebesar -0,03 MPa, -0,19 MPa, dan -0,41 MPa. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 8 perlakuan dan 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola hydrotime pada benih terung varietas Tangguh F1 dan Bola Ungu terbagi dalam tiga fase yang berbeda pada konsentrasi PEG 6000 yang berbeda. Semakin tinggi persentase kadar air maka semakin rendah konsentrasi PEG 6000 yang diberikan. Pola kadar air pada varietas Tangguh F1 relatif lebih tahan terhadap cekaman PEG 6000, hal ini menunjukkan bahwa pemunculan radicle emergence yang lebih serempak dibandingkan varietas Bola Ungu. Perlakuan pemberian pada PEG 5%, 10% dan 15% mengakibatkan benih mengalami fase II yang relatif lama (lag phase), semakin tinggi konsentrasi PEG maka akan menyebabkan radicle emergence (RE) terhambat untuk tumbuh. Pada konsentrasi 5% dan 10% berpotensi sebagai metode seleksi awal terhadap cekaman kekeringan. Pemberian PEG 6000 memberikan pengaruh terhadap mutu fisiologis, semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin rendah peluang benih untuk tumbuh. Interaksi antara varietas dan konsentrasi PEG 6000 berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan radicle emergence, namun tidak berpengaruh nyata terhadap indeks vigor dan bobot kering kecambah normal. Varietas Tangguh F1 merupakan varietas yang lebih tahan terhadap cekaman PEG 6000, hal ini dibuktikan dengan nilai dari peubah mutu fisiologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Bola Ungu. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163642 |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_A2401211046_efc653ce7e634d98b714659aa669bbb3.pdf | Cover | 1.09 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_A2401211046_99c37c76da0d4c70a056e60e20703587.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.56 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_A2401211046_e3a617d7b7284db1b0c25ccec8d0c64d.pdf Restricted Access | Lampiran | 237.46 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.