Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163602
Title: Pengaruh Penggunaan Mulsa Terhadap Suhu Tanah, Kelengasan Tanah dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum var. longum)
Authors: Santosa, Imam
Effendi, Sobri
Budisasanti, Tricia
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Kebutuhan cabai merah akhir-akhir ini meningkat sesuai dengan berkembangnya industri makanan dan bertambahnya jumlah penduduk sehingga produktivitas cabai di Indonesia termasuk rendah bila dibandingkan dengan negara penghasil cabai lainnya. Hal ini disebabkan adanya be-berapa tantangan seperti iklin, serangan penyakit dan meningkatnya pertumbuhan gulsa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan mulsa pada umur bibit tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis mulsa terhadap suhu dan kelengasan tanah dalam hubungannya dengan produksi tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 1993 di Warso Farm, Cihi-deung, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor yang terletak pada lintang 6°30′ IS dan 106°04′ BT dengan ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Jenis mulsa yang digunakan sebagai perlakuan adalah mulsa plastik hitam (B), transparan (T) dan jerami padi (J) setebal 5-10 cm. Setiap perlakuan terdiri dari satu bedengan yang berukuran 1x5a dengan jarak tanam 50x60 cm² dan jumlah populasi tiap bedengan 16 tanaman. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Suhu dan kelembaban nisbi udara cenderung tidak berbeda nyata pada setiap minggu penga-matan untuk tiap perlakuan. Pola penyebaran suhu udara berlawanan dengan pola penyebaran kelem-baban nisbi udara. Subu tanah untuk setiap perlakuan pada kedalaman 5, 10 dan 20 ca cenderung berbeda nyata. Suhu tanah tertinggi dicapai pada perlakuan mulsa plastik transparan dan selanjutnya mulsa plastik hitan, kontrol dan terendah pada mulsa jerani. Semakin bertambah kedalaman, suhu tanah semakin rendah, kecuali pada pagi hari. Kelengasan tanah pada kedalaman 5, 10 dan 20 cm untuk setiap perlakuan ternyata berbeda nyata. Keadaan kelengasan tanah yang semakin menurun dari minggu pertama sampai akhir pengama-tan sangat dipengaruhi oleh banyaknya frekuensi curah hujan yang cukup tinggi tetapi kebutuhan air untuk pertumbuhan vegetatif tanaman dan transpirasi meningkat. Pertambahan tinggi tanaman ternyata tidak berbeda nyata dan pertambahan jumlah cabang cenderung berbeda nyata tetapi pada awal dan akhir pengamatan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Perlakuan mulsa plastik transparan memberikan pertumbuhan yang paling baik dan selanjutnya pada mulsa plastik hitan, jerami dan kontrol, Bobot buah segar tanaman pada luas lahan 100 m² paling tinggi diperoleh pada perlakuan mulsa plastik transparan yaitu sebesar 35.18 kg. Sedangkan pada perlakuan mulsa plastik hitan, jerani dan kontrol berturut-turut adalah 29.43, 22.97, dan 20.58 kg. Perlakuan mulsa plastik transparan memeberikan kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman teru-tama dalam hal suhu tanah dan ketersediaan air. Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa rasio antara penerimaan dan pengeluaran sebesar 1,79 untuk skala 1 hektar. Kenaikkan produksi untuk perlakuan mulsa plastik transparan sebesar 714, mulsa plastik hitan 431 dan mulna jorani 121 bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa mulsa
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163602
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G94tbu.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.