Menelaah Hubungan Antara Status Keamanan Pangan Dengan Ciri-Ciri Fisik Rumah Tangga Di Pedesaan

Abstract

Keamanan pangan adalah konsep mengenai jangkauan masyarakat terhadap bahan pangan pada jangka waktu tertentu. Menurut Taylor, (1991), status keamanan pangan dapat dikelaskan dalam empat kategori yaitu: aman, rawan ringan, rawan sedang dan rawan berat. Untuk tujuan klasifikasi tersebut diperlukan data mengenai konsumsi pangan, sumber pendapatan, usaha rumah tangga dan lain-lain. Suatu hal yang menarik, apabila status keamanan pangan suatu rumah tangga dapat diduga secara dini, yaitu dengan melihat ciri-ciri fisik yang tampak pada rumah tangga tersebut. Analisis regresi logistik merupakan analisis statistika yang dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara beberapa ciri fisik dengan status keamanan pangan, dengan tujuan untuk mendapatkan indikator awal bagi setiap status keamanan pangan tersebut. Analisis dilakukan untuk status keamanan pangan masa sekarang, dengan asumsi kriteria yang dikemukakan oleh Taylor benar. Dari model regresi logistik tersebut, diperoleh ciri-ciri fisik yang dapat dijadikan-sebagai indikator awal bagi rumah tangga di daerah pedesaan Jawa Barat, untuk masuk dalam klasifikasi aman, yaitu: mempunyai atap genteng, menggunakan PAM(ledeng) dan sumur sebagai sumber air untuk minum dan memasak, menggunakan listrik sebagai sumber penerangan, memiliki kendaraan bermotor dan TV. Keadaan yang yang merupakan kebalikan dari ciri-ciri fisik diatas adalah indikator awal bagi rumah tangga untuk masuk ke dalam klasifikasi rawan berat. Ciri-ciri fisik tersebut belum dapat digunakan sebagai indikator awal untuk status rawan ringan dan rawan sedang.