Formulasi Pupuk Slow Release NPK dan Sludge terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis di Tanah Gambut

Abstract

Tanah gambut memiliki daya pegang hara yang rendah akibat struktur organiknya yang poros, sehingga unsur hara mudah tercuci. Salah satu bentuk optimalisasi pemupukan pada lahan gambut adalah penggunaan pupuk slow release fertilizer (SRF) yang mampu mengendalikan kecepatan pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan pupuk Slow Release Fertilizer (SRF) berbentuk silinder berbahan dasar NPK dan sludge dalam mempertahankan ketersediaan hara dan meningkatkan produktivitas tanaman jagung manis pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan Bawah, IPB, menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor, yaitu kombinasi bentuk dan komposisi pupuk, yang terdiri dari 12 taraf perlakuan: 100% NPK, 100% NPK + 8% sludge, serta kombinasi bentuk silinder kecil dan besar dengan komposisi 25%, 50%, dan 75% NPK (dengan atau tanpa 8% sludge) yang dipadukan dengan 25%, 50%, dan 75% kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk Slow Release Fertilizer (SRF) berbentuk silinder menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam mempertahankan ketersediaan hara dan meningkatkan hasil produksi tanaman jagung manis pada tanah gambut. Perlakuan silinder kecil 25% NPK + 75% kompos memiliki potensi leaching nitrogen paling rendah dan stabil selama periode pengamatan, mengindikasikan efisiensi pelepasan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, perlakuan silinder besar 25% NPK 8% sludge + 75% kompos menunjukkan hasil produksi paling optimal pada enam parameter utama hasil, yaitu bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, serta kadar brix dan fruktosa. Temuan ini menunjukkan bahwa formulasi dan bentuk pupuk SRF yang tepat dapat mengurangi kehilangan hara melalui leaching serta mendukung produktivitas tanaman secara optimal pada tanah gambut.

Peat soils have low nutrient holding capacity due to their porous organic structure, resulting in high nutrient leaching. One strategy to optimize fertilization on peatlands is the application of slow release fertilizer (SRF), which can control the rate of nutrient release in accordance with plant needs. This study aimed to evaluate the use of cylindrical-shaped SRF made from NPK and sludge in maintaining nutrient availability and improving the productivity of sweet corn in peat soil. The experiment was conducted at the Greenhouse of the Cikabayan Experimental Station, IPB, using a Completely Randomized Block Design (CRBD) with a single factor: the combination of fertilizer form and composition. The treatments consisted of 12 levels: 100% NPK, 100% NPK + 8% sludge, and combinations of small and large cylindrical SRF containing 25%, 50%, and 75% NPK (with or without 8% sludge) mixed with 25%, 50%, and 75% compost. The results showed that the use of cylindrical SRF significantly improved nutrient availability and increased sweet corn yield in peat soil. The treatment with a small cylinder containing 25% NPK + 75% compost exhibited the lowest and most stable nitrogen leaching throughout the observation period, indicating efficient nutrient release aligned with plant requirements. Furthermore, the treatment with a large cylinder containing 25% NPK + 8% sludge + 75% compost resulted in the highest productivity based on six key yield parameters: ear weight with and without husk, ear length, ear diameter, as well as kernel brix and fructose content. These findings suggest that the appropriate formulation and form of SRF can reduce nutrient loss through leaching while supporting optimal crop productivity on peat soils.