Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163461| Title: | Suplementasi Lisin sebagai Feed Additive untuk Meningkatkan Kinerja Pertumbuhan Puerulus Lobster Pasir Panulirus homarus |
| Other Titles: | Lysine Supplementation as Feed Additive to Improve Growth Performance of Spiny Lobster Puerulus Panulirus homarus |
| Authors: | Setiawati, Mia Fauzi, Ichsan Achmad Effendi, Irzal RA, Muhammad Akbar Maulana |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi yang banyak ditemukan di perairan Indonesia dan telah dibudidayakan di berbagai daerah. Salah satu stadia penting dalam siklus hidup lobster adalah fase puerulus, yang belum mampu makan dan sepenuhnya mengandalkan cadangan energi endogen dan sedang mengalami transisi dari pelagis ke bentis. Keberhasilan pada fase ini sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan lobster pada fase selanjutnya, sehingga pemberian pakan yang tepat menjadi faktor penting dalam mendukung budidaya yang berkelanjutan. Pakan buatan menjadi alternatif bagi puerulus ketika makan pertama kali. Kandungan protein dalam pakan buatan memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan puerulus lobster, dan efisiensinya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan asam amino esensial, salah satunya adalah lisin. Lisin berperan dalam sintesis protein, pembentukan otot, dan penyerapan kalsium, serta mendukung efisiensi metabolisme energi. Kebutuhan lisin yang optimal untuk lobster pasir belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan lisin dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup puerulus lobster pasir. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dosis lisin, yaitu 0%, 1%, 2%, dan 3%, masing-masing terdiri dari empat ulangan. Puerulus lobster pasir (Panulirus homarus) dengan bobot awal rata-rata 0,30±0,01 g dipelihara selama 60 hari dalam container box berukuran 48 × 34 × 34 cm, berkapasitas 55 liter dan diisi air sebanyak 49 liter, dengan kepadatan 0,2 ekor/L. Sistem pemeliharaan menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dilengkapi aerasi, shelter berbobot 3 kg, dan satu unit bak filter pada setiap wadah. Pakan diberikan dua kali sehari, pada pukul 07.00 dan 18.00 WIB. Kualitas air selama penelitian berada pada kisaran suhu 21-24?°C, oksigen terlarut (DO) 6,0-6,4 mg/L, salinitas 35-36 ppt, pH 6,90-7,22, NH3 0,25-1,5 mg/L, dan NO2 0,3 mg/L. Parameter yang diamati meliputi komposisi proksimat pakan, histologi usus, serta morfologi lobster yang mencakup perubahan warna, tingkah laku, dan molting. Evaluasi kinerja produksi meliputi kelangsungan hidup, frekuensi molting, laju pertumbuhan harian, konsumsi pakan, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, produktivitas, serta retensi protein dan lemak. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2021, dengan uji normalitas dan homogenitas menggunakan SPSS versi 22. Analisis dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah pada taraf kepercayaan 95%, dan jika terdapat perbedaan nyata, dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Analisis histologi usus dan kualitas air disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2% lisin memberikan pengaruh positif terhadap struktur histologi usus puerulus lobster pasir dengan nilai tinggi vili (37,82±3,39 µm) dan luas permukaan vili (64,70±2,06 µm) tertinggi dibanding perlakuan lainnya. Bobot akhir tertinggi diperoleh pada perlakuan 2% lisin (1,09±0,02 g) dan berbeda nyata dengan seluruh perlakuan lainnya (p<0,05). Pertumbuhan panjang mutlak tidak menunjukkan perbedaan nyata antar perlakuan (p>0,05), meskipun nilai tertinggi juga ditemukan pada 2% lisin (1,75±0,03 cm). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi dicapai oleh 1% (65±10,00%), diikuti oleh 2% (62,50±5,00%) dan 3% (60±11,55%) yang tidak berbeda nyata satu sama lain, namun berbeda nyata dengan 0% (45±5,77%) sebagai nilai terendah (p<0,05). Biomassa akhir tertinggi terdapat pada 1% lisin (6,86±1,10 g), sedangkan 0% menunjukkan nilai terendah (4,16±0,59 g). Frekuensi molting tertinggi ditemukan pada 2% lisin (1,13±0,10), berbeda nyata dengan 0% (0,90±0,08) (p<0,05). Laju pertumbuhan harian tertinggi juga dicapai oleh 2% lisin (2,16±0,01), berbeda nyata dengan 0% (1,86±0,05) (p<0,05), sementara 1% dan 3% tidak menunjukkan perbedaan nyata dengan 2%. Jumlah konsumsi pakan tertinggi ditemukan pada 2% lisin (38,58±1,74 g), diikuti oleh 1% dan 3% yang tidak berbeda nyata (p>0,05), sedangkan 0% memiliki konsumsi terendah (29,09±1,59 g). Rasio konversi pakan (RKP) terendah ditunjukkan oleh 2% lisin (5,97±0,44), sedangkan nilai tertinggi terdapat pada 0% (7,71±0,35). Efisiensi pakan (EP) tertinggi juga diperoleh pada 2% lisin (15,52±0,53), berbeda nyata dengan 0% (13,28±0,32) (p<0,05). Retensi protein (RP) dan retensi lemak (RL) tertinggi terdapat pada 2% lisin masing-masing sebesar 3,04±0,30 dan 2,34±0,20, dan berbeda nyata dengan perlakuan 0% sebagai nilai terendah (p<0,05). Nilai produktivitas tertinggi dicapai oleh 1% lisin (39,83±6,13), diikuti oleh 2% (38,30±3,06) dan 3% (36,76±7,08) yang tidak berbeda nyata satu sama lain, namun berbeda nyata dengan 0% (27,57±3,54) sebagai nilai terendah. Secara morfologis, puerulus menunjukkan perubahan warna tubuh dari bening pada hari ke-0 hingga berwarna kehitaman pada hari ke-14. Tingkah laku menunjukkan bahwa puerulus lebih pasif di siang hari dan aktif pada malam hari serta saat pemberian pakan. Selama penelitian, sebagian individu berhasil melalui proses molting dengan baik, namun terdapat juga individu yang gagal. Penambahan asam amino lisin dengan dosis optimal sebesar 2% memberikan dampak positif terhadap kinerja pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup puerulus lobster pasir (Panulirus homarus). |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163461 |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_C1501211019_7f12889cbe4440a8a94b0c3f2987930d.pdf | Cover | 2.94 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_C1501211019_4cb717f35ac44328840319595fc1d905.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.77 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_C1501211019_d54ce6ae4e9c4ffdb058b006a4727e04.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.