Produktivitas Induk Ikan Platidoras Platydoras armatulus Betina dengan Pemberian Jenis Pakan yang Berbeda

Abstract

Ikan platidoras Platydoras armatulus sangat potensial untuk dibudidayakan. Pembenihan ikan platidoras menghadapi sejumlah kendala, antara lain tingkat produksi benih yang relatif rendah dan waktu pematangan gonad induk platidoras yang lebih dari dua bulan. Kegiatan proyek akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penambahan vitamin E yang dikombinasikan melalui pakan baik pakan komersial maupun pakan alami untuk meningkatkan produktivitas induk ikan platidoras betina. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan yaitu pemberian pakan komersial (kontrol), pemberian pakan komersial + vitamin E 1000 mg kg-1 (P1), pemberian pakan komersial + vitamin E 1000 mg kg-1 + cacing tanah Lumbricus rubellus (P2), dan pemberian pakan komersial + vitamin E 1000 mg kg-1 + cacing darah Chironomus sp. (P3). Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan P1 menunjukkan hasil yang paling optimal untuk produktivitas induk dilihat dari nilai fekunditas, diameter telur, derajat pembuahan (FR), daya tetas telur (HR), sintasan (SR), jumlah induk matang gonad, kecepatan matang gonad, gonadosomatic index (GSI), dan hepatosomatic index (HSI).

Platydoras armatulus is a highly promising species for aquaculture. However, its seed production faces several challenges, including low fry output and a gonadal maturation period in broodstock females exceeding two months. This final project aimed to evaluate the effectiveness of vitamin E supplementation, combined with both commercial and natural feeds, in enhancing the reproductive performance of female broodstock. The study involved four treatments: commercial feed (control), commercial feed + 1000 mg kg?¹ vitamin E (P1), commercial feed + 1000 mg kg?¹ vitamin E + earthworms Lumbricus rubellus (P2), and commercial feed + 1000 mg kg?¹ vitamin E + bloodworms Chironomus sp. (P3). Based on the results, treatment P1 produced the most optimal outcomes in terms of fecundity, egg diameter, fertilization rate (FR), hatching rate (HR), survival rate (SR), number of broodstock reaching gonadal maturity, gonadal maturation speed, gonadosomatic index (GSI), and hepatosomatic index (HSI).