Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163418| Title: | Pengaruh Mulsa dan Selang pemberian air terhadap suhu tanah serta produksi bawang merah (Allium ascalonicum) |
| Authors: | Manan, Moh. Effendy Setiawan |
| Issue Date: | 1992 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penga- ruh mulsa dan selang pemberian air terhadap suhu tanah serta produksi bawang merah dan kadar air umbi. Penelitian ini dilakukan di Kebon Percobaan Ciledug, Cirebon Jawa Barat yang secara geografis terletak pada 60 50 LS dan 1089 39 BT. Percobaan ini berlangsung mulai Bulan Agustus sampai dengan akhir Bulan September awal 1989. Percobaan ini menggunakan rancangan faktor tunggal dimana masing-masing perlakuan merupakan gabungan dari dua perlakuan yaitu mulsa dan selang pemberian air. Pengamatan suhu tanah dilakukan pada kedalaman 5 Cm dan 15 cm setiap hari dengan waktu pengamatan mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.30, dengan selang pengamatan dua jam sekali. Jumlah Komponen produksi bawang merah yang diamati meliputi anakan, bobot basah dan kering tiap rumpun serta kadar air umbi. Pemberian mulsa jerami padi setebal kurang lebih 5 cm dapat menningkatkan kisaran suhu tanah pada kedalaman 5 cm dan 15 cm. Mulsa jerami padi berpengaruh terhadap suhu tanah pada kedalaman 5 cm dan 10 cm. Mulsa jerami padi berpengaruh terhadap suhu tanah pada kedalaman 5 cm dan 10 cm. Pada pagi hari suhu tanah di bawah mulsa jerami padi lebih rendah 2.6 °C untuk keda-Laman 5 cm dan 2 °C untuk kedalaman 15 cm. Siang hari sunu tanah di bawah mulsa jerami padi lebih rendah 3.3 °C untuk kedalaman 5 cm dan 2.8 °C pada kedalaman 15 cm. Sore hari suhu tanah di bawah mulsa jerami padi lebih rendah 0.3 °C untuk kedalaman 5 cm dan pada kedalaman cm 0.2 °C. 15 Perlakuan selang penyiraman air dan pemberian mulsa berpengaruh nyata terhadap bobot basah dan bobot Pertumbuhan tanaman yang paling baik tidak kering tiap rumpun. dan produksi bobot basah maupun bobot kering terbanyak dicapai oleh tanaman yang mendapat perlakuan selang pembe-rian air tiga hari tanpa mulsa (C₁). Kadar air umbi rata-rata adalah 22.06 persen, dengan kisaran dari 19.02 persen hingga 25.71 persen. Kadar air umbi tertinggi dicapai oleh tanaman yang mendapat perlaku-an selang pemberian air lima hari dengan mulsa (C3). |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163418 |
| Appears in Collections: | UT - Geophysics and Meteorology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G92set (2).pdf Restricted Access | Fulltext | 56.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.