Perubahan Suhu Dan Lengas Tanah Pada Pertanaman Nilam (Pogostemon cablin benth) Akibat Penggunaan Mulsa Dan Pupuk Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil

Abstract

Kuantitas dan kualitas hasıl minyak nilam sangat di-tentukan oleh keadaan tanah dan iklim. Keadaan fisik dan kimia tanah telah diketahui sangat berpengaruh. Oleh ka-rena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kon-disi iklim mikrotanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan baik kuan-titas maupun kualitasnya. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan percobaan faktorial dengan dua faktor yaitu penggunaan mulsa dan pemupukan. Masing-masing tiga ulangan atau kelompok. Perlakuan mulsa ter-diri dari tiga taraf yaitu tanpa mulsa (Mo), mulsa alang-alang (M₁), mulsa belukar (M2). Sedang pemupukan terdiri dari tanpa pemupkan (Po): 280 kg Urea, 70 kg TSP, 140 kg KC1 per hektar (P1): 560 kg Urea, 140 kg TSP, 280 kg KC1 per hektar (P2). Parameter iklim yang diamati adalah suhu tanah pada kedalaman 2 dan 15 cm, lengas tanah pada kedalaman 10 15 cm. Parameter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang sekunder, dan diameter ba-tang. Sedang hasil tanaman adalah berat basah dan berat kering daun, berat basah dan berat kering cabang, kandungan minyak daun dan analisis kualitasnya. Perubahan suhu tanah akibat penggunaan mulsa alang-alang adalah 0.1 2.1 °C pada kedalaman 2 cm dan 0.2 1.3 °C pada kedalaman 15 cm. Disamping itu kelengasan tanah meningkat dengan penggunaan mulsa, yaitu 0.4-9.3 persen pada mulsa alang-alang dan 1.0 9.0% pada mulsa belukar. Hubungan suhu dan lengas tanah terhadap pertum-buhan tanaman tidak linear, namun demikian penurunan suhu dan peningkatan lengas tanah dapat meningkatkan hasil. tak cipra milik IPB University Penggunaan mulsa dan pupuk dapat meningkatkan per-tumbuhan vegetatif tanaman, berat basahdan berat kering daun. Penggunaan mulsa memberikan pengaruh yang nyata. pada tertinggi pada mulsa belukar. Kandungan minyak 41-pengaruhi pemupukan dan interaksinya dengan mulsa, sedang perlakuan mulsa tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Hasıl minyak tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa mulsa dengan pemupukan P2. Kualitas minyak tidak nyimpang dari syarat mutu yang telah ditetapkan. Namun demikian putaran optik dipengaruhi interaksi mulsa dengan pemupukan, sedang berat jenis minyak dipengaruhi oleh pemupukan.