Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163358
Title: Potensi Dampak Hambatan EUDR terhadap Perekonomian Indonesia dan Like-Minded Countries lainnya
Other Titles: Potential Impact of EUDR Barriers on the Economies of Indonesia and the other Like-Minded Countries
Authors: Yusman
Widyastutik
Rifin, Amzul
Sembiring, Birka Septy Meliany Br
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia menjadi bagian dari kelompok negara Like-Minded Countries (LMC). LMC merupakan gabungan 17 negara yang memiliki persamaan persepsi terkait kebijakan global khususnya regulasi Uni Eropa yang terdiri dari Argentina, Bolivia, Brasil, Ekuador, Ghana, Guatemala, Honduras, Indonesia, Kolombia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Pantai Gading, Paraguay, Peru, Republik Dominika, dan Thailand. Secara keseluruhan, 17 negara LMC memberikan kontribusi yang besar terhadap ekspor pertanian Uni Eropa, namun terdapat kecenderungan menurun terutama pada periode 2013 hingga 2022, yang diduga disebabkan oleh kebijakan European Union Deforestation-free Regulations (EUDR). EUDR dirancang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghentikan deforestasi dengan melarang tujuh produk pertanian yang berasal dari lahan yang ditebang setelah 31 Desember 2020, serta mendorong perlindungan hak asasi manusia. Dalam merespons tantangan ini, LMC berupaya melakukan perundingan dengan Uni Eropa, memberikan tekanan untuk merevisi kebijakan EUDR agar lebih memperhatikan situasi negara berkembang yang berpotensi merugikan perekonomian, khususnya bagi negara-negara LMC. Hal ini disebabkan oleh kewajiban sertifikasi lingkungan yang meningkatkan biaya dan berdampak pada harga ekspor komoditas. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing, efisiensi, potensi, biaya perdagangan non-tarif komoditas yang terdampak EUDR, serta potensi dampaknya terhadap perekonomian LMC. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel yaitu gabungan data deret waktu (time series) dan data deret lintang (cross section). Data time series yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 2013 hingga tahun 2022. Data cross section 17 negara sepemahaman (LMC) sebagai pengekspor utama ke Uni Eropa. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah lima komoditas pertanian yang terindikasi hambatan EUDR yaitu kopi (HS 0901), kelapa sawit (HS 1511), kakao (HS 1801), karet (HS 4001), dan kayu (HS 4412). Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), dan X-Model digunakan untuk menganalisis daya saing ekspor aktual negara-negara LMC di Uni Eropa. Selanjutnya, penelitian ini melakukan estimasi pada spesifikasi model demand import Uni Eropa dari negara-negara LMC pada masing-masing komoditas dengan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA). Analisis efisiensi dan potensi bertujuan untuk mengidentifikasi negara LMC yang menjadi benchmark untuk dimasukkan kedalam analisis potensi. Hasil dari koefisien pada analisis efisiensi dan potensi akan digunakan untuk menjadi perhitungan elastisitas dan mendukung data penyetaraan tarif (Ad Valorem Equivalent atau AVE) agar bisa di shock kedalam model Global Trade Analysis Project (GTAP). Analisis kualitatif akan mendukung data kuantitatif dengan literature review dan theoritical background. Kebaruan pada penelitian ini terletak pada beberapa aspek penting. Pertama, dampak kebijakan EUDR terhadap perekonomian suatu negara dengan pendekatan kuantitatif, yang sebelumnya lebih didominasi oleh pendekatan kualitatif. Pendekatan ini memperkaya literatur dengan menawarkan alat analisis yang lebih terukur menggunakan teknik SFA, AVE, dan model GTAP. Kedua, berbeda dengan penelitian sebelumnya yang fokus pada perdagangan bilateral, studi ini mengembangkan analisis kinerja perdagangan negara-negara LMC dengan Uni Eropa. Kebaruan lain terletak pada eksplorasi mendalam efisiensi dan potensi dari perspektif impor, serta perbandingannya antar lintas komoditas. Pengembangan metode AVE dengan membandingkan nilai impor aktual dan potensial, menawarkan inovasi dalam mengukur potensi impor Uni Eropa dari negara-negara LMC. Hasil tersebut mendukung skenario dalam simulasi analisis potensi dampak kebijakan EUDR terhadap perekonomian negara-negara LMC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing aktual negara-negara LMC dalam perdagangan komoditas utama (kopi, kelapa sawit, kakao, karet, dan kayu) di Uni Eropa mengalami penurunan signifikan selama periode 2018-2022. Meskipun kontribusi mereka terhadap impor Uni Eropa masih besar, penurunan daya saing ini dipicu oleh regulasi yang semakin ketat, termasuk regulasi keberlanjutan yang menghambat efisiensi dan potensi ekspor LMC. Negara-negara dengan kebijakan adaptif dan investasi dalam keberlanjutan berhasil mempertahankan akses ke pasar Uni Eropa, sementara negara yang menghadapi biaya kepatuhan tinggi terhambat. Biaya perdagangan non-tarif, yang setara dengan tarif ad valorem (AVE), menjadi faktor penting dalam memengaruhi daya saing, dengan negara yang memiliki sistem sertifikasi keberlanjutan baik menunjukkan nilai AVE lebih rendah. Simulasi GTAP mengevaluasi lima skenario kebijakan perdagangan Uni Eropa terhadap LMC, mulai dari pengenaan tarif standar hingga adaptasi penuh terhadap regulasi EUDR. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin ketat regulasi yang diterapkan Uni Eropa, semakin besar dampak negatif terhadap ekspor LMC. Pada skenario paling pesimis (simulasi 3), kombinasi tarif impor, tambahan 4% tarif akibat EUDR, dan biaya perdagangan AVE menyebabkan penurunan ekspor LMC secara signifikan. Skenario optimal (simulasi 5) menunjukkan bahwa jika negara-negara LMC mampu memenuhi regulasi EUDR dan menyesuaikan diri dengan biaya AVE, dampak negatif dapat diminimalisir, bahkan menciptakan peluang pemulihan ekspor ke Uni Eropa. EUDR menimbulkan tantangan besar bagi LMC, namun membuka peluang transformasi ekonomi berkelanjutan dengan pendekatan strategis dan kolaboratif seperti (1) Peningkatan standar keberlanjutan menjadi langkah strategi bagi negara-negara LMC dalam menghadapi regulasi ketat Uni Eropa, terutama EUDR, (2) Diversifikasi pasar dengan mengalihkan sebagian ekspor ke kawasan dengan regulasi yang lebih fleksibel seperti Asia, Timur Tengah, dan Afrika serta diversifikasi produk untuk memeroleh nilai tambah dalam meningkatkan daya saing, (3) Negosiasi perjanjian perdagangan antara pemerintah negara-negara LMC dengan Uni Eropa agar mendapatkan kesepakatan yang tepat dan tidak merugikan salah satu pihak, (4) Pengembangan dashboard berkelanjutan berbasis data yang memungkinkan pemantuan dan pelaporan kepatuhan terdapat standar keberlanjutan Uni Eropa, serta (5) Kolaborasi riset antara LMC dengan Uni Eropa guna mengembangkan metodologi yang lebih akurat dalam menyikapi regulasi deforestasi sehingga negara-negara LMC dapat Menyusun kebijakan berbasis bukti yang lebih efektif dalam meningkatkan daya saing di Uni Eropa.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163358
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_H4603222014_6a645bacdbcf4a19a09a9b62b598aea7.pdfCover2.62 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_H4603222014_3334a92aa0db4aafb9206ab918bcda79.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.09 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_H4603222014_c3c7ca38146048f093b1ddb631cf307e.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.