Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163245
Title: Studi Komunitas dan Kajian Pakan Burung pada Tiga Tipe Habitat di PT. INHUTANI I, Kalimantan Timur
Authors: Waluyo, Djoko
Prawiradilaga, Dewi Malia
Sari, Rahayu Nirmala
Issue Date: 2010
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas dan jenis pakan burung pada tiga tipe habitat di PT. INHUTANI I, Kalimantan Timur. Sampel feses diambil di tiga lokasi yaitu di lahan terbuka, tegakan Acacia mangium, dan hutan sekunder pada musim hujan dan musim kemarau. Pengumpulan sampel feses dilakukan dengan menangkap burung menggunakan jaring kabut. Penangkapan dan pengumpulan sampel feses telah dilakukan oleh peneliti LIPI yang bekerja sama dengan Forestry and Forest Product Research Institute (FPPRI) Jepang. Pada penelitian ini sampel feses tersebut dibawa ke laboratorium untuk dipilah dan dianalisis jenis pakan di dalamnya dan dikelompokkan ke dalam serangga (serpihan tubuh serangga seperti kepala, toraks, dan abdomen), tumbuhan (serpihan daun, aril Acacia mangium, dan biji), dan campuran (terdapat tumbuhan dan serangga). Analisis data dilakukan dengan menghitung indeks keragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan, indeks kesamaan Sorensen, dan menghitung persentase burung berdasarkan jenis pakan. Kekayaan jenis burung pada semua tipe habitat adalah 26 jenis burung. Pycnonotus goiavier merupakan jenis burung yang paling banyak ditemukan. Keragaman jenis burung tertinggi pada musim kemarau dan musim hujan adalah di hutan sekunder (1.44 dan 1.73). Indeks kemerataan terendah pada musim kemarau adalah di hutan sekunder (0.63), sedangkan pada musim hujan di lahan terbuka (0.43). Tingkat kesamaan burung di habitat menurut indeks kesamaan Sorensen, pada musim kemarau dan musim hujan antara tegakan Acacia mangium dengan hutan sekunder adalah sebesar 75% dan 41%. Kemelimpahan burung berdasarkan jenis pakan pada musim kemarau di lahan terbuka didominasi oleh burung pemakan tumbuhan (45.45%), di tegakan Acacia mangium dan hutan sekunder paling banyak ditemukan burung pemakan serangga masing-masing 52.17% dan 32.04%. Sedangkan pada musim hujan di lahan terbuka dan tegakan Acacia mangium paling banyak ditemukan burung pemakan campuran masing-masing 39.29% dan 46.07%, sementara di hutan sekunder lebih banyak dijumpai burung pemakan serangga (48.08%).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163245
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G10RNS.pdf
  Restricted Access
Fulltext20.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.