Studi Imunogenisitas dan Keamanan Vaksin Aktif Infectious Bursal Disease (IBD) Tipe Intermediate Plus Asal Isolat Very Virulent IBD.

Abstract

Infectious bursal disease (IBD) disebabkan oleh virus IBD yang menyerang ayam usia 3 – 6 minggu. Virus menargetkan sel limfoid bursa fabricius dari ayam yang terinfeksi. Pencegahan utama kasus IBD dilakukan melalui program vaksinasi terjadwal dan masif. Namun demikian, wabah kasus IBD masih sering kali terjadi. Penurunan produksi, peningkatan mortalitas akibat infeksi, serta efek im unosupresi pasca vaksinasi masih menjadi masalah utama kasus IBD di lapang. Penyediaan vaksin IBD dengan protektifitas yang baik, minim efek immunosupresi, serta aman ketika.diaplikasikan sangat dibutuhkan. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi aspek imunogenisitas dan keamanan vaksin aktif IBD tipe intermediate plus yang berasal dari isolat very virulent IBD (vvIBD) 098 Bogor ‘19. Peninjauan aspek antigenisitas, imunogenisitas, dan keamanan vaksin tersebut dilakukan melalui studi karakterisasi patogenitas, antigenisitas dan imunogenisitas, efek imunosupresi pasca vaksinasi, serta kemampuan vaksin tersebut menembus antibodi maternal (MAb) IBD. Parameter observasi yang digunakan adalah Bursal to Body Weight Ratio (BBWR), Index of Bursal to Body Ratio (IBBWR), Bursal Lesio Scoring (BLS), pengukuran titer antibodi IBD menggunakan metode Enzime-Link Immunosorbent Assay (ELISA), serta pengukuran titer antibodi Newcastle Disease (ND) menggunakan metode Haemaglutination Inhibition (HI). Hasil pengujian karakterisasi patogenisitas Bogor ‘19 menunjukkan bahwa master seed virus IBD 098 Bogor ‘19 menyebabkan atrofi bursa, namun tidak menyebabkan kematian ataupun menimbulkan gejala klinis IBD hingga 21 hari pasca inokulasi. Selain itu, serokonversi pembentukan antibodi IBD pasca inokulasi master seed sangat baik. Hasil pengujian antigenisitas dan imunogenisitas yang dilakukan menggunakan vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 menunjukkan bahwa vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 mampu menginduksi pembentukan titer antibodi IBD yang optimal serta mampu memberikan proteksi 100% terhadap isolat tantang virus vvIBD 078 Lampung ‘18 pada 35 hari pasca vaksinasi. Kejadian atrofi bursa juga teramati pada individu ayam kelompok vaksinasi IBD 098 Bogor ‘19. Pengujian efek imunosupresi menunjukkan bahwa walaupun atrofi bursa terjadi, namun titer antibodi IBD dan Newcastle Disease (ND) terbentuk optimal pada 35 hari pasca vaksinasi. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 tidak mengakibatkan efek imunosupresi. Aplikasi vaksin pada kelompok ayam broiler yang memiliki MAb dilakukan untuk mengetahui kemampuan vaksin menembus barrier MAb IBD. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 mampu menembus MAb, menginvasi bursa fabricius, serta menginisiasi pembentukan titer antibodi IBD mulai di 14 hari pasca vaksinasi hingga menjadi optimal di 35 hari pasca vaksinasi. Studi karakterisasi patogenitas, sifat imunogenisitas, efek imunosupresi, kemampuan master seed vaksin menembus maternal antibodi IBD menunjukkan vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 merupakan kandidat vaksin tipe intermediate plus yang sangat baik. Kemampuan vaksin ini membentuk titer antibodi IBD yang tinggi lebih awal dan minim efek imunosupresi menjadikan vaksin aktif IBD 098 Bogor ‘19 ini potensial digunakan sebagai vaksin aktif IBD bertipe intermediate plus yang aman, poten, dan protektif.