Analisis Neraca Air di Embung Taman Pancasila Cibitung Kabupaten Bekasi

Abstract

Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah yang sering menghadapi krisis air di sektor pertanian akibat minimnya curah hujan. Salah satunya adalah pemanfaatan Embung Taman Pancasila. Namun, pemanfaatan embung belum maksimal sehingga diperlukan kajian yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri atas dari citra satelit, data elevasi lahan, data iklim Kabupaten Bekasi, dan data tutupan lahan. Penelitian ini mengaplikasikan metode F.J. Mock untuk menganalisis keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa curah hujan andalan tertinggi tercatat pada Februari sebesar 253,3 mm, sementara Agustus dan September tercatat sebesar 0 mm. Debit air tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 0,47 m³/detik sedangkan pada September sebesar 0 m³/detik. Kebutuhan air untuk irigasi tertinggi terjadi di bulan Maret sebesar 53,86 liter/detik dan terendahnya pada September yaitu 2,6 liter/detik. Surplus air terjadi dari Oktober hingga Agustus, sementara defisit sebesar 6322,90 m³ tercatat pada September. Oleh karena itu diperlukan perencanaan tangki penampungan air berkapasitas 40 m³ berbahan FRP dilengkapi dengan sistem perpipaan dan pompa SP 14-8 di mana waktu untuk memenuhi tangki FRP sebesar 4 jam 6 menit 55 detik serta anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 386.900.000.

Bekasi Regency frequently experiences water shortages in the agricultural sector due to low rainfall, including the underutilization of the Taman Pancasila Reservoir. This study employs secondary data such as satellite imagery, land elevation, climate data of Bekasi Regency, and land cover data, along with the F.J. Mock method to analyze the water balance between availability and demand. The results show the highest rainfall occurs in February at 253.3 mm, while August and September record 0 mm. The highest water discharge is observed in February at 0.47 m³/s, with 0 m³/s in September. Irrigation water demand peaks in March at 53.86 l/s and reaches its lowest in September at 2.6 l/s. Water surplus is found from October to August, whereas a deficit of 6322.90 m³ occurs in September. Therefore, a 40 m³ FRP water storage tank equipped with piping and an SP 14-8 pump is proposed, with a filling time of 4 hour 6 minutes 55 seconds, and an estimated budget of Rp. 386.900.000.