Khasiat Antioksidan Ekstrak Pare: Kajian In Vivo pada Tikus Hiperglikemia

Abstract

Diabetes dapat memicu radikal bebas yang membahayakan sel, antara lain melalui peroksidasi lipid. Pare adalah herbal yang banyak dikonsumsi masyarakat untuk mengatasi diabetes. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi lipid peroksida hati tikus hiperglikemia yang diberi ekstrak buah pare. Tikus Sprague Dawley dibagi menjadi 3 kelompok kelompok normal, kelompok yang diinduksi STZ secara bertahap (dosis total 55 mg/kg BB), dan kelompok yang diinduksi STZ dosis tunggal 35 mg/kg BB. Setelah hiperglikemia, tikus kelompok 2 dan 3 dibagi menjadi 3 subkelompok: kontrol positif, kelompok ekstrak pare dosis rendah (125 mg/kg BB), dan kelompok ekstrak pare dosis tinggi (575 mg/kg BB). Induksi STZ tidak mempengaruhi konsentrasi lipid peroksida hati Konsentrasi lipid peroksida hati kelompok kontrol STZ dosis bertahap dan dosis tunggal turun secara tidak bermakna berturut-turut sebesar 20.25% dan 17.26% dibandingkan kelompok normal. Lipid peroksida hati tikus yang diberi STZ secara bertahap dan ekstrak pare dosis rendah dan tinggi berturut-turut turun sebesar 1.93% dan 4.43% dibandingkan kontrolnya. Sedangkan lipid peroksida hati kelompok STZ dengan dosis tunggal dan dosis pare rendah dan tinggi naik berturut-turut sebesar 24.42% dan 27.18% dibandingkan kontrolnya. Perubahan konsentrasi lipid peroksida hati tersebut tidak bermakna (p>0.05), sehingga disimpulkan pada penelitian ini pemberian ekstrak pare tidak mempengaruhi konsentrasi lipid peroksida hati.